Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temui Moeldoko, Masyarakat Adat Perbatasan Minta Perhatian Pembangunan SDM

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima kunjungan dari 25 orang perwakilan masyarakat adat dari Kab. Sintang, Kalbar di Jakarta.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko./Antara
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima kunjungan dari 25 orang perwakilan masyarakat adat dari Kab. Sintang, Kalimantan Barat ke Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (26/7/2022) untuk menyampaikan aspirasinya terkait pembangunan sumber daya manusia di kawasan perbatasan.

Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah selalu berupaya untuk tidak hanya mengandalkan pendekatan keamanan dalam mengelola isu perbatasan, tapi juga memaksimalkan pendekatan prosperity.

“Persoalan pendidikan, persoalan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetap akan jadi prioritas. Karena memang pembangunan infrastruktur melekat dengan pembangunan peradaban manusia,” katanya lewat rilisnya, Selasa (26/7/2022).

Dia pun mengatakan bahwa selama dirinya menjadi Panglima Kodam XII Tanjungpura, Moeldoko sudah menerapkan prioritas bagi anak-anak perbatasan untuk direkrut menjadi bagian dari TNI.

Menurut Moeldoko, kebijakan afirmasi seperti ini sudah diterapkan dalam pemerintahan Presiden Jokowi yang selalu memikirkan kesejahteraan masyarakat di kawasan 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).

“Pemerintah sudah memberikan afirmasi dan perhatian khusus kepada masyarakat di kawasan perbatasan. Namun ini memang dilakukan secara bertahap, ada beberapa yang masih dalam proses pembangunan. Jadi saya minta agar teman-teman masyarakat adat untuk bersabar. Namun tentu pemerintah akan selalu mendengar aspirasi kalian,” kata Moeldoko.

Dalam kesempatan tersebut, secara khusus, masyarakat adat yang tinggal di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sungai Kelik di Kabupaten Sintang ini, meminta agar pemerintah memberikan pelatihan kepada anak-anak muda perbatasan agar bisa memiliki daya saing.

“Masyarakat adat tidak menentang pembangunan PLBN Sungai Kelik dan infrastrukturnya, tapi kami harap sumber daya manusianya juga disiapkan untuk mengiringi pembangunan tersebut. Kalau negara tidak hadir menyiapkan SDM di perbatasan, selamanya mereka akan dianggap kurang untuk memenuhi kualifikasi,” kata Igas, salah satu perwakilan masyarakat Suku Dayak Sintang.

Menurut Igas, jumlah institusi pendidikan yang terbatas dan jarak tempuhnya yang sangat jauh, sering menjadi hambatan bagi anak-anak muda di kawasan perbatasan untuk mengakses pendidikan secara layak. Kehadiran fasilitas penunjang seperti internet yang juga masih sangat terbatas.

“Namun, kami berterima kasih kepada Kepala Staf Kepresidenan yang sudah memprioritaskan waktunya untuk mendengarkan aspirasi kami, masyarakat dari perbatasan. Responnya sangat cepat, ini bentuk pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekarang,” kata Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Martin Billal.

Sementara itu, pembangunan fisik Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Sungai Kelik Kecamatan Ketungau hulu Kabupaten Sintang rencananya akan dimulai tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper