Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Terima Delegasi Bank Dunia di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Jokowi menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 14 Juli 2022.
Jokowi menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 14 Juli 2022 / Biro Pers Sekretariat Presiden - Rusman
Jokowi menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 14 Juli 2022 / Biro Pers Sekretariat Presiden - Rusman

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 14 Juli 2022.

Delegasi yang hadir yakni Axel van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V. Ferro selaku Regional Vice President East Asia and Pacific, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia and Timor-Leste.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa Bank Dunia mengucapkan selamat atas presidensi G20 Indonesia. Delegasi Bank Dunia juga menaruh banyak harapan pada Indonesia dalam presidensi G20 kali ini.

"[Bank Dunia] menaruh banyak harapan yang dapat dilakukan Indonesia dengan kesempatan presidensi ini. Kemudian Bapak Presiden [Jokowi] mengatakan, berharap nanti ada komunike yang bisa dihasilkan dalam pertemuan akan datang di Bali," ujar Menteri PPN dalam keterangannya selepas pertemuan, di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Selain itu, Bank Dunia juga memberikan penilaian yang positif atas perkembangan ekonomi Indonesia saat ini. Di antara negara-negara yang sekarang sedang menghadapi situasi yang serba sulit, sambung Suharso, Indonesia relatif bisa menjaga stabilitas perekonomian dengan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi pada level sekitar 5 persen.

"Mudah-mudahan bisa mencapai di atas 5 persen pada tahun ini dan kita sudah buktikan pada setidak-tidaknya semester pertama ini mungkin mendekati di atas 5,1 persen," ujarnya.

Selanjutnya, Bank Dunia juga menyarankan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonominya dari sumber-sumber lain seperti ekspor. Terkait itu, Bank Dunia menilai perlu sebuah reformasi struktural yang dapat menekan tarif.

"Jadi tariff barrier itu kalau bisa dikurangi dan dengan demikian Indonesia punya sumber pertumbuhan yang lain selain investasi yang sekarang sudah dilakukan," ucap Suharso.

Selain itu, Bank Dunia juga menyatakan komitmennya untuk mendukung Indonesia dalam hal keamanan pangan dan transisi energi, termasuk memuji Indonesia yang telah menyiapkan peta jalan untuk ekonomi hijau ke depan.

Suharso membeberkan, Bank Dunia telah memberikan dukungan secara bertahap, selain menyatakan komitmen pembiayaan di energi, ekonomi biru (blue economy), food security, bakau, dan perubahan iklim, sekitar US$1,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper