Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Susulan M 4,8 Guncang Mamuju Sulawesi Barat

Gempa bumi susulan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Mamuju.
Warga melintas di dekat anjungan tunai mandiri yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat per Sabtu 16 Januari sore sebanyak 46 orang. /ANTARA
Warga melintas di dekat anjungan tunai mandiri yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat per Sabtu 16 Januari sore sebanyak 46 orang. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -- Gempa susulan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Mamuju, Sulawesi Barat pada pukul 19.47 WIB, Rabu (8/6/2022). 

Sebelumnya wilayah Mamuju juga diguncang gempa magnitudo 5,8 mengguncang Mamuju siang tadi pukul 12.32 WIB.

Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa susulan tersebut berada di kedalaman 5 km dan pusat gempat berada di laut 54 km Barat Laut Majene. 

Pada gempa pertama, informasi BMKG menerangkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, di gempa susulan ini pihaknya tidak memberi keterangan secara jelas terkait potensi bencana tersebut.

Sebelumnya BMKG melakukan pemantauan dan menunjukkan bahwa gempa bumi susulan dapat terjadi dengan kekuatan 2,8 magnitudo. Fakta yang baru saja terjadi diluar perkiraan tersebut lebih besar yang dugaan.

Lewat siaran pers, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Bambang Setiyono Prayitno mengimbau masyarakat setempat untuk tetap tenang dan hindari isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah diverifikasi," sarannya.

Selain itu, ia juga mengarahkan masyarakat untuk memastikan bangunan tempat tinggal masyarakat tahan gempa dan tidak ada retak atau rusak akibat gempa yang dapat membahayakan kestabilan bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper