Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina: Pabrik Baja Azovstal Dikepung Rusia, Lebih dari 260 Orang Diangkut keluar Pabrik

Kondisi geopolitik antara Rusia dengan dua negara tetangga Kawasan nordik yakni Finlandia dan Swedia juga kian bergesekkan.
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA – Invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari ke-82. Angkatan senjata Rusia masih terus melancarkan invasinya yang telah berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu.

Hingga saat ini, Selasa (17/5/2022), baik Rusia maupun Ukraina sama-sama belum memberikan sinyal untuk menyerah dan menyudahi serangan. Satuan Tugas Pasukan Gabungan Ukraina menuturkan bahwa pada hari senin sebanyak 20 warga sipil tewas dalam penembakan Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk.

Sebelumnya, pada 21 April 2022 Rusia mendeklarasikan kedudukan penuhnya atas Kota Mariupol. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Kendati demikian, banyak warga sipil dan tentara yang memutuskan untuk tetap berada Aazovstal.

Beberapa jam lalu, Volodymyr Zelensky mengkonfirmasi proses evakuasi pasukan yang terluka di Pabrik Baja Azovstal tersebut. Presiden termuda Ukraina tersebut mengatakan bahwa lebih dari 260 pejuang telah diangkut keluar dari pabrik.

“Kami berharap kami dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami,” jelas Zelensky saat menjelaskan proses evakuasi yang tengah berlangsung.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar juga mengatakan bahwa setidaknya sebanyak 53 tentara yang terluka telah dibawa ke sebuah rumah sakit di kota Novoazovsk. Dan lebih dari 200 lainnya akan diangkut melalui sebuah koridor ke Olenivka. 

Sementara itu, kondisi geopolitik antara Rusia dengan dua negara tetangga Kawasan nordik yakni Finlandia dan Swedia juga kian bergesekkan. Hal tersebut terjadi lantaran dalam konferensi pers yang dilakukan pada Rabu, (13/4/2022), kedua negara ini sangat mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO. 

Tak berhenti sampai disitu, setelah merencanakan untuk bergabung dengan NATO, Swedia juga berusaha untuk memadamkan api oposisi Turki dengan mengirimkan diplomat ke negara tersebut. Namun, usaha tersebut ditampik oleh Presiden Turki Recep Tayyp Erdogan, dan mengatakan bahwa Turki tidak akan menyetujui tawaran tersebut.

Lantas, apa yang sebenarnya tengah terjadi antara Rusia dengan dua negara Kawasan Nordik ini? Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki masalah dengan Finlandia dan Swedia, tetapi perluasan infrastruktur militer di wilayah mereka akan menuntut reaksi dari Moskow mengingat dua negara ini semakin dekat bergabung dengan Nato.

Sementara Finlandia menyatakan bahwa keputusan bergabung atau tidak negaranya dengan NATO akan dapat dijawab dalam hitungan pekan saja. Sedangkan Swedia sendiri memperkirakan bahwa keputusan mereka untuk bergabung atau tidak dengan NATO akan selesai pada akhir Mei 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper