Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari ke-4 Pandemi Covid-19 di Korut, 42 Orang Tewas dan 300.000 Orang Demam

Jumlah orang tewas karena Covid-19 di di Korea Utara (Korut) bertambah 15 orang pada Minggu (15/5/2022), sehingga total 42 orang, serta 300.000 orang demam.
Pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un mengenakan masker saat memimpin rapat. Covid-19 melanda negara itu, sebanyak 42 orang tewas pada hari keempat, Minggu (15/4/2022)./Istimewa
Pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un mengenakan masker saat memimpin rapat. Covid-19 melanda negara itu, sebanyak 42 orang tewas pada hari keempat, Minggu (15/4/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah orang tewas karena Covid-19 di di Korea Utara (Korut) bertambah 15 orang pada Minggu (15/5/2022), sehingga total 42 orang, serta 300.000 orang demam terjadi saat wabah ini kembali menyebar.

Melansir dari The Guardian, Senin (16/5/22) setidaknya ada 296.180 orang mengalami gejala demam, dan 15 lainnya meninggal pada hari Minggu (15/5/2022) di Korea Utara.

Korea Utara sedang dalam situasi melawan penyebaran Covid-19 sejak hari Kamis (12/5/2022). Virus Corona telah menimbulkan kekhawatiran serius, jika virus ini dapat menghancurkan negara dengan sistem kesehatan yang kekurangan sumber daya, kemampuan pengujian yang terbatas, dan tidak ada program vaksin.

Kantor berita negara KCNA mengatakan negara telah mengambil langkah-langkah darurat dengan cepat untuk mengendalikan epidemi, tetapi tidak ada tanda bahwa Pyongyang bergerak untuk menerima tawaran vaksin internasional.

“Semua provinsi, kota, dan kabupaten di negara ini telah dikunci total dan unit kerja, unit produksi, dan unit perumahan ditutup satu sama lain sejak pagi 12 Mei dan pemeriksaan ketat dan intensif terhadap semua orang sedang dilakukan,” lapor KCNA dikutip dari Guardian.

Sampai saat ini Pemerintah Korea Utara telah melaporkan total 42 orang telah meninggal pada hari keempat wabah ini berlangsung. Pemerintah Korea Utara sudah melakukan lockdown yang bertujuan untuk menghentikan wabah Covid-19 yang telah terjadi di negara mereka.

Korea Utara sebelumnya mengklaim tidak ada kasus virus yang dikonfirmasi, dan merupakan satu dari hanya dua negara di dunia yang belum memulai kampanye vaksinasi Covid-19, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lockdown yang diberlakukan sendiri telah memperlambat perdagangan hingga menetes dan menimbulkan kekhawatiran tentang kekurangan makanan atau kesulitan lainnya di Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper