Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NATO Siap Bantu Ukraina untuk Perang Jangka Panjang Lawan Rusia

(NATO) menyatakan siap mendukung Ukraina berperang melawan Rusia selama bertahun-tahun selain membantu Kyiv beralih dari senjata era Soviet ke senjata modern.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg./nato.int
Sekjen NATO Jens Stoltenberg./nato.int

Bisnis.com, JAKARTA--Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan siap mendukung Ukraina berperang melawan Rusia selama bertahun-tahun selain membantu Kyiv beralih dari senjata era Soviet ke senjata modern. 

Pernyataannya itu disampaikannya setelah Kremlin memperingatkan bahwa pasokan senjata Barat ke Ukraina, termasuk senjata berat, akan menimbulkan ancaman bagi keamanan benua Eropa "dan memprovokasi ketidakstabilan".

"Kita perlu bersiap untuk jangka panjang," kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada pertemuan puncak di Brussels seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (29/4/2022). 

Dia menegaskan  bahwa kemungkinan besar perang itu akan berlarut-larut dan berlangsung selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun.

Karena itu NATO mengatakan bahwa Barat akan terus memberikan tekanan maksimum pada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri invasi ke Ukraina meski Moskow menyebutnya sebagai "operasi militer khusus".

Stoltenberg mengatakan bantuan itu berupa sanksi pada Rusia dan bantuan ekonomi serta militer ke Kyiv.

“Sekutu NATO sedang bersiap untuk memberikan dukungan dalam jangka waktu yang lama dan juga membantu Ukraina untuk transit, beralih dari peralatan era Soviet lama ke senjata dan sistem standar NATO yang lebih modern yang juga akan membutuhkan lebih banyak pelatihan,” kata Stoltenberg.

Sebagian besar senjata berat yang telah dikirim negara-negara NATO ke Ukraina sejauh ini adalah senjata buatan Soviet yang masih dalam persediaan negara-negara anggota NATO Eropa timur. Akan tetapi Amerika Serikat dan beberapa sekutu lainnya telah mulai memasok Kyiv dengan howitzer Barat.

Jerman pada hari Selasa mengumumkan pengiriman tank Gepard yang dilengkapi dengan senjata anti-pesawat ke Ukraina. Bantuan itu menunjukkan untuk pertama kalinya Berlin menyetujui pengiriman senjata berat untuk Kyiv.

Permintaan Ukraina untuk senjata berat telah meningkat sejak Moskow mengalihkan serangannya ke Donbas. 

Wilayah timur yang sebagian besar datar itu merupakan medan terbuka yang dipandang lebih cocok untuk pertempuran tank daripada daerah di utara sekitar ibukota Kyiv di mana banyak pertempuran sebelumnya terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper