Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shanghai Kembali Lakukan Lockdown, Jika Kasus Positif Terus Meningkat

Pemerintah kota Shanghai, China kembali memberlakukan lockdown jika kasus positif Covid-19 meningkat.
Seorang tenaga kesehatan memberikan suntikan penguat (booster) vaksin COVID-19 kepada warga setempat di sebuah lokasi vaksinasi sementara di Beijing, China pada 29 November 2021./Antra-Xinhua
Seorang tenaga kesehatan memberikan suntikan penguat (booster) vaksin COVID-19 kepada warga setempat di sebuah lokasi vaksinasi sementara di Beijing, China pada 29 November 2021./Antra-Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA – Pihak berwenang Shanghai mengatakan pada Kamis, (21/4/2022) bahwa pembatasan ketat (lockdown) akan tetap berlaku untuk saat ini. Pembatasan aktivitas juga dilakukan di distrik-distrik yang sempat memiliki kasus nol positif Covid-19. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan pada jumlah kasus di luar area karantina di seluruh kota.

Wakil Gubernur distrik Chongming mengatakan sebagian besar pembatasan akan tetap diberlakukan, meskipun distrik Chongming dikonfirmasi melaporkan nol kasus di luar daerah karantina dan 90 persen dari 640.000 atau lebih penduduknya saat ini tengah berada di luar daerah karantina.

Secara lebih lanjut, diinformasikan pula bahwa kegiatan jual beli di beberapa supermarket akan ditutup. Selain itu kendaraan juga tidak akan diizinkan melintas tanpa persetujuan. Dan wakil gubernur Zhang Zhitong juga mengatakan bahwa hanya ada satu orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan meninggalkan rumah setiap hari di beberapa kota di Chongming.

"Bagi mereka yang berada di daerah yang berstatus lockdown, akan kita pastikan bahwa mobilitas akan dipantau secara ketat," katanya silansir dari Channel News Asia pada Jumat (22/4/2022).

Pemerintah kota Shanghai melaporkan sebanyak 15.861 kasus baru virus corona tanpa gejala pada hari Rabu, yang mana secara statistik turun dari 16.407 kasus di hari sebelumnya. Selain itu dikabarkan bahwa kasus positif Covid-19 dengan gejala dilaporkan mencapai 2.634 kasus. Dan terdapat 441 kasus baru di luar area karantina, kasus tersebut naik dari 390 kasus di hari sebelumnya.

Pada hari Rabu, (20/4/2022) Setidaknya sebanyak delapan orang dikabarkan meninggal dunia usai dinyatakan positif Covid-19. Dalam empat hari terakhir, jumlah kematian akibat Pandemi Covid-19 di Shanghai genap menjadi 25 kasus.

Namun, publik meragukan keakuratan data yang dirilis oleh pemerintah lantaran mereka melihat banyak keluarga yang tutup usia sejak awal Maret lalu. Pemerintah Shanghai memerintahkan hampir seluruh penduduknya untuk mengurangi mobilitas dan tetap berada di dalam rumah pada awal April setelah kasus Covid-19 mulai melonjak.

Sementara itu, banyak warga yang mulai kehilangan pendapatan, kesulitan mendapatkan makanan, dan kondisi karantina yang buruk. Menjawab keluhan yang diberikan oleh masyarakat, pemerintah Shanghai berjanji akan melakukan pengecekan pada pada Kamis, (21/4/2022).

Pemerinntah setempat akan melakukan pengecekkan pada ketersedian dan kualitas produk pangan seperti daging dan minyak goreng yang disediakan dalam paket bansos pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper