Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Bersumpah Lanjutkan Peperangan di Ukraina Sampai Tuntas

Putin menengaskan bahwa operasi khusus di Ukraina akan terus dilakukan sampai tuntas.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Vladimir Putin./Reuters
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Vladimir Putin./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk melanjutkan serangan berdarahnya di Ukraina saat perang mendekati minggu ketujuh.

Putin berkukuh bahwa perang itu berjalan sesuai rencana meskipun terjadi penarikan pasukan besar-besaran dan kerugian yang signifikan.

Meski gagal menguasai Ibu Kota Kyiv, pasukan Rusia fokus di wilayah timur Donbas. Akan tetapi Ukraina menyatakan sedang menyelidiki klaim bahwa pasukan Rusia menggunakan senjata kimia meski tidak jelas apa substansinya.

Para pejabat negara Barat memperingatkan bahwa setiap penggunaan senjata kimia oleh Rusia akan menjadi eskalasi serius dari perang yang sudah menghancurkan.

Rusia menginvasi pada 24 Februari dengan tujuan merebut Kyiv dan menggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan rezim yang bersahabat dengan Moskow menurut pihak negara Barat.

Dalam enam minggu sejak itu, pergerakan darat terhenti dan pasukan Rusia berpotensi kehilangan ribuan pejuang dan dituduh membunuh warga sipil dan kekejaman lainnya.

Putin mengatakan kemarin bahwa Moskow “tidak punya pilihan lain” dan bahwa invasi tersebut bertujuan untuk melindungi orang-orang di bagian timur Ukraina dan untuk “memastikan keamanan Rusia sendiri.”

Dia bersumpah serangan itu akan "berlanjut sampai selesai sepenuhnya dan mencapai pemenuhan tugas yang telah ditetapkan."

Untuk saat ini, pasukan Putin bersiap untuk serangan besar di Donbas tempat para separatis sekutu Rusia dan pasukan Ukraina bertempur sejak 2014. Rusia juga telah mengakui klaim kemerdekaan separatis.

Ahli strategi militer mengatakan Moskow percaya dukungan lokal, logistik, dan medan di kawasan itu mendukung militernya yang lebih besar dan bersenjata lebih baik, yang berpotensi memungkinkan Rusia akhirnya membalikkan keadaan.

Senjata Kimia

Di Mariupol, sebuah kota pelabuhan strategis di Donbas, resimen Ukraina yang melindungi pabrik baja, menuduh bahwa sebuah pesawat tak berawak menjatuhkan zat beracun di kota itu.

Pernyataan Resimen Azov, kelompok sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari militer Ukraina, tidak dapat diverifikasi secara independen.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa meski para ahli sedang mencoba untuk menentukan apa substansinya, tapi dunia harus bereaksi sekarang.

Klaim itu muncul setelah seorang pejabat separatis sekutu Rusia muncul untuk mendesak penggunaan senjata kimia dan mengatakan kepada TV pemerintah Rusia pada hari Senin bahwa pasukan separatis harus merebut pabrik dengan terlebih dahulu untuk memblokir semua pintu keluar.

“Dan kemudian kami akan menggunakan pasukan kimia untuk mengeluarkan mereka dari sana,” kata Eduard Basurin seperti dikutip HuffingtonPost.com, Rabu (13/4). 

Dia membantah bahwa pasukan separatis telah menggunakan senjata kimia di Mariupol.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar mengatakan para pejabat sedang menyelidiki, dan kemungkinan amunisi fosfor yang menyebabkan luka bakar yang mengerikan tetapi tidak digolongkan sebagai senjata kimia. Senjata itu diduga digunakan di Mariupol, yang telah dihantam oleh serangan Rusia selama berminggu-minggu.

Sedangkan para pemimpin Barat memperingatkan bahwa jika senjata kimia ditemukan telah digunakan, maka hal itu akan menjadi pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper