Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Lebih dari 1.200 Mayat Ditemukan di Sekitar Kyiv

Ukraina menyatakan menemukan lebih dari 1.200 mayat di wilayah Kyiv ketika penduduk di timur negara itu bersiap menghadapi perang besar dengan Rusia atau melarikan diri.
Penyelidik Ukraina telah memulai penggalian kuburan massal di Bucha Ukraina pada Jumat (8/4/2022)./Istimewa
Penyelidik Ukraina telah memulai penggalian kuburan massal di Bucha Ukraina pada Jumat (8/4/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina menyatakan menemukan lebih dari 1.200 mayat di wilayah Kyiv ketika penduduk di timur negara itu bersiap menghadapi perang besar dengan Rusia atau melarikan diri.

Pemboman berat menghantam Ukraina sepanjang akhir pekan sehingga menambah jumlah korban enam minggu setelah invasi Rusia ke negra tetangganya 24 Februari lalu.

Penembakan merenggut dua nyawa di timur laut Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina kemarin pagi, kata Gubernur Oleg Sinegoubov.

Sehari sebelumnya,10 warga sipil, termasuk seorang anak, tewas dalam pengeboman di tenggara kota itu, menurut pihak berwenang.

"Tentara Rusia terus mengobarkan perang terhadap warga sipil karena kurangnya kemenangan di garis depan," kata Sinegubov di Telegram seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (11/4/2022).

Di Dnipro, sebuah kota industri besar berpenduduk satu juta jiwa, hujan rudal Rusia hampir menghancurkan bandara setempat.

Serangan itu menyebabkan jumlah korban yang tidak pasti, kata pihak berwenang setempat meski serangan sudah terjadi sejak 15 Maret 2022.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sekali lagi mengutuk kekejaman terhadap warga sipil, dan setelah berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan mereka telah sepakat "bahwa semua pelaku kejahatan perang harus diidentifikasi dan dihukum".

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan negara itu sedang memeriksa dugaan kesalahan 500 pejabat terkemuka Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin atas ribuan kejahatan perang.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan berjanji AS akan "bekerja dengan komunitas internasional untuk memastikan ada pertanggungjawaban" atas apa yang disebutnya "kekejaman massal".

Di Vatikan, Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata Paskah untuk membuka jalan bagi perdamaian. Dia turut mencela perang di mana "warga sipil tak berdaya" menderita akibat "pembantaian keji dan kekejaman yang nyata".

Sementara itu, jumlah korban tewas juga meningkat di timur Ukraina, di mana serangan rudal pada hari Jumat menewaskan 57 orang di sebuah stasiun kereta api di Kota Kramatorsk, menurut penghitungan revisi yang dikeluarkan oleh Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk.

Sedangkan, ribuan penduduk di timur telah melarikan diri saat Ukraina bersiap untuk "pertempuran penting" melawan pasukan Moskow, kata Zelenskyy.

"Kami melihat persiapan untuk pertempuran besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper