Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Prodia (PRDA) Anggarkan Belanja Modal hingga Rp250 Miliar pada 2022

Prodia (PRDA) akan menggunakan kas internal untuk belanja modal tahun ini.
Annisa Kurniasari Saumi
Annisa Kurniasari Saumi - Bisnis.com 07 April 2022  |  14:13 WIB
Prodia (PRDA) Anggarkan Belanja Modal hingga Rp250 Miliar pada 2022
Petugas mengambil sampel di laboratorium Prodia - Dok. Prodia

Bisnis.com, JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp200 miliar hingga Rp250 miliar pada tahun ini.

Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi mengatakan, capex Prodia ini akan didanai dari kas internal perusahaan.

"Rencana capex Rp200 miliar sampai Rp250 miliar. Pendanaan dari kas sendiri dan ditujukan ke service customer dan pengembangan riset and development (R&D)," ujar Liana dalam paparan publik Prodia, Kamis (7/4/2022).

Sementara itu, Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menuturkan, tahun ini Prodia akan melakukan ekspansi yang sifatnya ke arah penguatan kanal digital perseroan. Akan tetapi, Prodia akan tetap membuka satu atau dua cabang baru tahun ini.

"Selalu ada peluang membuka cabang di tempat baru. Akan tetapi, akan banyak fokusnya di Jawa atau residensial yang baru," tutur dia.

Adapun untuk pendapatan dan laba tahun ini, Dewi menjelaskan Prodia akan sulit mengulang pencapaian tahun lalu. Pasalnya, pencapaian tersebut merupakan landasan pertumbuhan kinerja yang tinggi.

"Ini menjadi tantangan tersendiri. Kami sudah memiliki base very high, landasan untuk bertumbuhnya tinggi, sehingga saya rasa tahun ini tidak bisa duplikasi tahun lalu karena itu terlalu tinggi," ucapnya.

Sebagai informasi, emiten berkode saham PRDA ini pada tahun 2021 mencetak peningkatan pendapatan bersih 41,6 persen menjadi Rp2,65 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,87 triliun.

Pertumbuhan penjualan serta pengelolaan biaya beban yang optimal, menurut Dewi mendukung pencapaian laba usaha Prodia sebesar Rp756,62 miliar, atau naik 150,7 persen.

Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha ini mendukung pencapaian laba bersih perseroan pada 2021, menjadi sebesar Rp621,62 miliar, tumbuh signifikan 131,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

belanja modal capex prodia prodia widyahusada prda
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top