Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilang Minyak di Odesa Ukraina Hancur Dihantam Rudal Rusia

Serangan rudal dari pasukan Rusia menghancurkan infrastruktur penting yaitu kilang minyak Kremenchug hingga menimbulkan kepulan asap tebal di wilayah Odesa, Ukraina.
Anggota Korps Sukarelawan Ukraina menembakkan howitzer, saat serangan Rusia ke Ukraina terus berlanjut, di sebuah titik di Zaporizhzhia, Ukraina, Senin (28/3/2022)./Antara-Reuters
Anggota Korps Sukarelawan Ukraina menembakkan howitzer, saat serangan Rusia ke Ukraina terus berlanjut, di sebuah titik di Zaporizhzhia, Ukraina, Senin (28/3/2022)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan rudal dari pasukan Rusia menghancurkan infrastruktur penting yaitu kilang minyak Kremenchug hingga menimbulkan kepulan asap tebal di wilayah Odesa meski Ukraina berhasil menguasai kembali Ibu Kota Kiev

Dmytro Lunin, gubernur wilayah Poltava Ukraina, mengatakan di televisi bahwa api di kilang telah dipadamkan. Akan tetapi fasilitas tersebut telah hancur total dan tidak dapat berfungsi lagi seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (3/4)

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa rudal laut dan udara menghancurkan kilang minyak dan tiga penyimpanan bahan bakar, sebagimana dilaporkan kantor berita Interfax.

Kementerian itu mengatakan fasilitas itu digunakan oleh Ukraina untuk memasok bahan bakar bagi pasukannya di dekat kota Mykolaiv.

Odesa adalah pelabuhan utama Laut Hitam dan pangkalan utama angkatan laut Ukraina. Kota menjadi fokus pasukan Rusia karena jika dikuasai maka hal itu akan memungkinkan Moskow untuk membangun koridor darat ke Transnistria, wilayah Moldova yang berbahasa Rusia yang menampung pasukan Rusia.

Vladyslav Nazarov, seorang perwira komando operasional selatan Ukraina, mengatakan di Telegram bahwa Rusia mulai melakukan serangan rudal.

"Wilayah Odesa termasuk di antara target prioritas. Musuh melanjutkan praktik serangannya yang keji terhadap infrastruktur kritis. Asap terlihat di beberapa wilayah kota. Semua sistem dan struktur yang relevan masih berfungsi dan tidak ada korban yang dilaporkan," ujarnya.

Vika, seorang penduduk lokal yang menolak memberikan nama keluarganya, mengatakan bahwa insiden itu bukan "pagi yang baik untuk Odesa".

“Kami terbangun karena ledakan kuat di dekat rumah kami. Ada asap, anak-anak panik, jendela-jendela tertiup angin, kondisinya menakutkan,” katanya.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya. Akan tetapi Ukraina menolak alasan itu sebagai dalih tak berdasar untuk perang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper