Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak! 6 Lafal Niat Puasa Ramadan Beserta Artinya

Dalam menjalankan Puasa Ramadhan, umat Islam dimulai dengan membaca niat pada malam hari, sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar.
Ilustrasi umat muslim menjalankan ibadah puasa/Freepik
Ilustrasi umat muslim menjalankan ibadah puasa/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam menjalankan Puasa Ramadan, umat Islam dimulai dengan membaca niat pada malam hari, sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar.

Salah satu yang membedakan ibadah satu dengan lainnya adalah niat. Hal ini menjadi sesuatu yang penting karena termasuk dalam rukun setiap ibadah. 

Dikutip dari laman resmi NU, Kamis (31/3), lafal niat puasa Ramadan ada beberapa versi yang bisa dipilih.

Berikut ini 6 lafal niat puasa Ramadan yang bisa dibaca:

1. Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta‘ala 

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.” Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu.

Kata “Ramadhana” merupakan mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah, sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.

2. Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanata lillahi ta‘ala 

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.” Lafal niat di atas termaktub dalam Kitab Asnal Mathalib.

Kata “Ramadhana” pada niat di atas menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda fathah, sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.

3. Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta‘ala 

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.” Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam.

Kata “Ramadhani” dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarr-nya. Sementara kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas musyar ilaih kata "hadzihi" yang menjadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".  

4. Nawaitu shauma Ramadhana

Artinya, “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”

5. Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhana

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.” 

Lafal niat 4 dan 5 diambil dari dari Kitab I’anatut Thalibin.

6. Nawaitu shaumal ghadi min hadzihis sanati ‘an fardhi Ramadhana 

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.” Lafat niat nomor 6 ini dikutip dari Kitab Asnal Mathalib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper