Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UPDATE Perang Rusia Vs UKraina: Zelenskyy Berang Rudal Rusia Terus Bombadir Wilayahnya setelah Perundingan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Moskow perlu mencocokkan kata-kata dengan tindakan, karena rudal terus menargetkan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan keterangan melalui video yang diunggah di Facebook
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan keterangan melalui video yang diunggah di Facebook

Bisnis.com, JAKARTA - Usai perundingan damai Rusia dengan Ukraina di Turki kemarin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Moskow perlu mencocokkan kata-kata dengan tindakan, karena rudal terus menargetkan Ukraina meskipun ada pembicaraan tentang penarikan pasukan dari Presiden Vladimir Putin.

Zelenskyy mengatakan 'sinyal positif' dari pembicaraan damai kemarin tidak cukup.

“Sinyal tidak membungkam ledakan bom Rusia,” katanya dalam pidato video terbarunya tadi malam dilansir Dailymail.uk, Rabu (30/3/2022).

Presiden Ukraina juga mencemooh 'penarikan mundur' Rusia dari Kyiv dan Chernihiv. Dia mengatakan pasukan Rusia hanya dipaksa mundur oleh pertahanan Ukraina

Video pidatonya tadi malam juga meliput peluncuran skema negara baru untuk memberi kompensasi kepada orang-orang yang properti dan tanahnya rusak dalam perang.

Rusia mengumumkan kemarin di tengah pembicaraan damai baru, bahwa mereka akan mengurangi kehadiran militernya di dalam dan sekitar Kyiv dan Chernihiv.

Tetapi pada hari yang sama, ketika Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan negaranya akan 'secara fundamental mengurangi' operasinya untuk 'meningkatkan kepercayaan', sebuah rudal Rusia meledak dan menimbulkan lubang menganga di gedung administrasi pemerintah di Mykolaiv.

Serangan itu menewaskan delapan orang, sementara kota itu hancur. Mariupol mengalami pemboman lebih lanjut.

Dalam pidato kepresidenan kemarin, Zelenskyy menepis perubahan taktik sebagai tidak lebih dari mundur paksa dalam menghadapi perlawanan kuat Ukraina daripada upaya mendekati gencatan senjata.

'Komando militer Rusia diduga memutuskan untuk mengurangi permusuhan ke arah Kyiv dan Chernihiv, seolah-olah pesawat Rusia hanya memutuskan untuk terbang lebih sedikit dan kendaraan militer untuk mengemudi lebih sedikit,'' kata Presiden menyindir.

Intelijen AS dan Inggris memang mengidentifikasi gerakan-gerakan di Grup Taktis Batalyon Kremlin di sekitar ibu kota kemarin malam, tetapi sebagian besar mengaitkan ini dengan upaya pertahanan pasukan Ukraina.

Para pejabat keamanan percaya langkah itu merupakan pengakuan atas kegagalan Rusia untuk mengepung dan merebut Kyiv dalam hitungan hari, seperti yang telah direncanakan pada awal invasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper