Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IOC Serukan Boikot Ajang Olahraga di Rusia

Dewan eksekutif IOC pada hari ini mendesak seluruh federasi olahraga internasional untuk memindahkan lokasi atau membatalkan kegiatan olahraga yang dijadwalkan digelar di Rusia atau Belarus
Suasana di sebuah layanan transportasi umum di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi untuk demiliterisasi Ukraina, yang memicu kecaman internasional dan ancaman AS akan sanksi berat lebih lanjut terhadap Moskwa serta membuat lantai bursa jatuh di sejumlah negara./Bloomberg-Ethan Swope
Suasana di sebuah layanan transportasi umum di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi untuk demiliterisasi Ukraina, yang memicu kecaman internasional dan ancaman AS akan sanksi berat lebih lanjut terhadap Moskwa serta membuat lantai bursa jatuh di sejumlah negara./Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA- Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Jumat (25/2/2022) mengecam aksi invasi Rusia ke Ukraina yang telah melanggar prinsip Gencatan Senjata Olimpiade serta mendesak seluruh federasi olahraga untuk membatalkan semua kejuaraan di Rusia dan Belarus.

“Dewan eksekutif IOC pada hari ini mendesak seluruh federasi olahraga internasional untuk memindahkan lokasi atau membatalkan kegiatan olahraga yang dijadwalkan digelar di Rusia atau Belarus,” demikian pernyataan IOC.

“Mereka seharusnya mempertimbangkan pelanggaran gencatan senjata Olimpiade oleh pemerintah Rusia dan Belarus, serta memberikan keamanan dan keselamatan para atlet sebagai prioritas utama yang mutlak.

IOC dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) satu suara mengutuk keras pelanggaran yang telah dilakukan Rusia setelah Presiden Vladimir Putin meluncurkan serangan dalam skala besar ke Ukraina, Kamis (24/2).

IOC menjelaskan bahwa Rusia telah melanggar Resolusi PBB yang dibuat pada Desember tahun lalu, di mana 193 negara anggota PBB sepakat untuk tidak melakukan serangan dimulai sejak tujuh hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada 4 Februari lalu, dan berakhir tujuh hari setelah penutupan Paralimpiade pada 13 Maret.

Dalam pernyataan yang sama, IOC juga menjatuhkan sanksi larangan pengibaran bendera nasional Rusia dan Belarus dalam berbagai kejuaraan olahraga internasional.

“Dewan eksekutif IOC juga mendesak agar tidak ada bendera nasional Rusia dan Belarus yang dikibarkan, juga tidak ada lagu kebangsaan Rusia dan Belarus yang dikumandangkan dalam kegiatan olahraga internasional, dan sanksi ini bukan bagian dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) untuk Rusia.”

IOC menambahkan bahwa mereka telah membentuk satgas untuk memantau situasi konflik, dan jika memungkinkan mereka juga menggalang bantuan kemanusiaan kepada anggota komunitas Olimpiade di Ukraina, demikian dilaporkan AFP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper