Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia Ukraina, Zelensky: Saya Jadi Target Nomor Satu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa dirirnya dan keluarga merupakan target utama dari Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis pada (29/1/2022)./Antara -Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis pada (29/1/2022)./Antara -Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa dirirnya merupakan target utama dari serangan militer Rusia, sedangkan keluarganya menjadi target kedua dalam perang Rusia-Ukraina.

Dikutip melalui tayangan video yang diunggah di media sosial, dirinya mengungkapkan situasi saat ini yang terjadi di negaranya usai Rusia melancarkan serangan militer pada Kamis pagi (24/2/2022).

Zelensky melanjutkan saat ini, tim sabotase Rusia telah berhasil masuk ke ke Ibu Kota Ukraina, Kiev, sejak Kamis (24/2) malam. 

"Menurut informasi kami, musuh menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara," kata Zelenskiy, dalam video yang diunggah ke media sosial, dikutip Jumat (25/2/2022)

Lebih lanjut, Zelensky menegaskan bahwa dirinya tidak gentar dengan kedatangan tim sabotase Rusia. Dia masih tetap bertahan di Ibu Kota Ukraina, Kiev.

"Saya tinggal di ibu kota, saya tinggal bersama rakyat saya. Pada siang hari, saya mengadakan puluhan pembicaraan internasional, langsung mengelola negara kita. Dan saya akan tinggal di Ibukota. Keluarga saya juga di Ukraina. Anak-anak saya juga di Ukraina. Keluarga saya bukan pengkhianat. Mereka adalah warga Ukraina. Namun, saya tidak punya hak untuk mengatakan di mana mereka sekarang,” ujarnya.

Sekadar informasi, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang pada Rabu (23/2/2022) malam, mengakhiri kebuntuan diplomatik selama berminggu-minggu.

Dikutip melalui New York Post, aksi tersebut turut menjerumuskan Eropa Timur ke dalam mimpi buruk kekerasan dan pertumpahan darah yang tidak terlihat sejak hari-hari tergelap Perang Dunia II.

Rusia juga terus melancarkan serangan kepada Ukraina. Tercatat sudah lebih dari 160 roket diluncurkan sejak serangan dimulai pada Kamis (24/2/2022) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper