Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Serangan Rusia ke Ukraina Ada di Tangan Putin

Putin mengatakan dia telah memerintahkan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina demi demiliterisasi dan seperti yang dia katakan “denazifikasi” negara itu.
Mural Gerakan Nasional Kadet Angkatan Darat Muda di Moskwa, Rusia, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi untuk demiliterisasi Ukraina, yang memicu kecaman internasional dan ancaman AS akan sanksi berat lebih lanjut terhadap Moskwa. /Bloomberg-Andrey Rudakov
Mural Gerakan Nasional Kadet Angkatan Darat Muda di Moskwa, Rusia, Kamis (24/2/2022). Pasukan Rusia menyerang Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi untuk demiliterisasi Ukraina, yang memicu kecaman internasional dan ancaman AS akan sanksi berat lebih lanjut terhadap Moskwa. /Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menetapkan target serangan militer negara itu terhadap Ukraina dan dia pula yang akan memutuskan kapan operasi itu berakhir.

Adapun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan keputusan itu akan berdasarkan hasil dan manfaat dari serangan militer.

"Operasi itu memiliki tujuan dan harus dicapai," kata pejabat itu, ketika ditanya wartawan kapan serangan itu akan berakhir.

Dalam pidato Kamis paginya, dikutip dari Russia Today, Putin mengatakan dia telah memerintahkan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina demi demiliterisasi dan seperti yang dia katakan “denazifikasi” negara itu. Dia mengklaim keamanan nasional Rusia dikompromikan oleh perambahan NATO di Ukraina.

Dia lebih lanjut menyatakan bahwa Rusia berkewajiban untuk melindungi republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri dari serangan lanjutan oleh pasukan Ukraina. Moskow mengakui kedua entitas itu sebagai negara berdaulat pada hari Senin lalu.

"Rusia bertekad untuk menetralisir potensi militer [Ukraina], yang meningkat pesat akhir-akhir ini, termasuk dengan bantuan aktif dari negara-negara asing,” kata Peskov.

Dia menambahkan bahwa idealnya Ukraina perlu "dibersihkan" dari ideologi neo-Nazi.

Peskov menolak gagasan bahwa Rusia sedang dalam proses menduduki Ukraina, dengan mengatakan invasi Rusia memiliki tujuan terbatas untuk melindungi Rusia dan wilayah separatis. Dia mengatakan masa depan Ukraina akan ditentukan oleh rakyat Ukraina sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper