Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa saat ini beberapa bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah.
Indonesia sendiri tercatat memiliki sekitar 17 bahasa daerah atau menjadi salah satu negara dengan bahasa daerah terbanyak di dunia.
"Penyebab utamanya adalah penutur jatinya tidak lagi menggunakan bahasa daerah tersebut dan tidak mewariskan ke generasi tersebut, sehingga otomatis akan hilang," katanya dalam sebuah webinar, dikutip dari YouTube Kemendikbud RI, Selasa (22/2/2022).
Lebih lanjut, Nadiem menilai bahwa bahasa bukan sekadar sekumpulan kata tetapi adalah khazanah kekayaan budaya, pemikiran, dan pengetahuan Indonesia sebagai sebuah bangsa.
"Kepunahan bahasa daerah berarti kita kehilangan identitas dan kebhinekaan," imbuhnya.
Merespons keadaan tersebut, Kemendikbudristek pun menyelenggarakan Merdeka Belajar Episode ke-17 dengan tema Revitalisasi Bahasa Daerah.
Nadiem menyampaikan, bahwa prinsip dasar program ini adalah bukan hanya memproteksi bahasa daerah, tetapi juga mengembangkannya.
"Kita harus adapatif sesuai dengan daerah dan masyarakat tertentunya. Jadi tidak semua menggunakan satu aturan atau kebijakan yang sama," kata Nadiem.
Sasarannya, program ini menyasar komunitas tutur, guru, kepala sekolah, hingga siswa.