Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kedubes AS Imbau Warganya di Rusia untuk Bersiap Evakuasi

Kedubes AS menuturkan ada ancaman serangan terhadap pusat perbelanjaan, stasiun kereta api dan metro, dan tempat berkumpul umum lainnya di daerah perkotaan besar, termasuk Moskow dan St. Petersburg sehingga warganya harus bersiap evakuasi.
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi./Antara-Reuters
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi./Antara-Reuters

Bisnis.com,JAKARTA - Kedutaan Besar AS di Rusia memperingatkan warga Amerika pada Minggu (20/2/2022) untuk mempersiapkan rencana evakuasi, mengingat ancaman serangan di Moskow dan di sepanjang perbatasan Rusia dengan Ukraina.

Imbauan ini memicu kekesalan dari pihak Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Ada ancaman serangan terhadap pusat perbelanjaan, stasiun kereta api dan metro, dan tempat berkumpul umum lainnya di daerah perkotaan besar, termasuk Moskow dan St. Petersburg serta di daerah yang meningkatkan ketegangan di sepanjang perbatasan Rusia dengan Ukraina," ungkap Kedutaan Besar AS dikutip dari Channel News Asia.

"Tinjau kembali rencana keamanan pribadi Anda," kata kedutaan. "Memiliki rencana evakuasi yang tidak bergantung pada bantuan pemerintah AS."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mempertanyakan apakah Amerika Serikat telah menyampaikan informasi tentang kemungkinan serangan ke Rusia.

"Dan jika tidak, bagaimana seseorang memahami semua ini?" kata Zakharova.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper