Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 RI Meroket, Luhut Ngaku Diingatkan Jokowi Soal Hal Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ke jajarannya terkait lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia akibat varian Omicron.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan varian Omicron di Jakarta, Selasa (18/1/2022). ANTARA FOTO/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan varian Omicron di Jakarta, Selasa (18/1/2022). ANTARA FOTO/Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ke jajarannya terkait lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia akibat varian Omicron. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan bahwa pesan dari Presiden Jokowi disampaikan dalam rapat terbatas terkait evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada hari ini, Senin (31/1).

"Dalam Ratas hari ini Presiden [Jokowi] mengingatkan kami semua para pembantunya agar terus menerapkan prinsip kehati-hatian akibat melonjaknya kenaikan kasus ini. Untuk itu, pemerintah hari ini terus memonitor jumlah pergerakan kasus konfirmasi secara harian," kata Luhut dalam keterangan pers terkait evaluasi PPKM dikutip dari Youtube Setpres, Senin (31/1/2022).

Selain itu, Luhut menyatakan pemerintah juga melihat beragam aspek seperti angka keterisian rumah sakit, hingga jumlah vaksinasi di daerah. Menurutnya, hal itu dilakukan agar langkah cepat dan terukur yang selalu diminta oleh Presiden Jokowi dapat benar-benar dilakukan dengan baik bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan kondisi yang semakin memburuk.

"Segala langkah yang disiapkan tentunya penuh dengan perhitungan berdasarkan data- 2 data lapangan dan masukan dari berbagai Ahli di bidangnya," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, Luhut menjelaskan bahwa sebenarnya tingkat rawat inap Omicron di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Israel sepertiga kali lebih rendah dari Delta. Namun, jumlah rawat inap di negara tersebut jauh lebih tinggi dikarenakan jumlah kasus di negara tersebut meningkat hingga lebih dari tiga kali dibandingkan Delta.

"Dari data tersebut, kami mencoba menganalisa bahwa jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta apabila kasus harian meningkat lebih dari tiga kali lipatnya atau setara 150.000 kasus per hari. Hingga saat ini kami masih memperkirakan angka tersebut kecil kemungkinan terjadi," ungkap Luhut.

Meski demikian, dia menyatakan pemerintah tetap mewaspadai adanya lonjakan keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Adapun, kasus konfirmasi Covid-19 per tanggal 30 Januari 2022 masih berada diangka seperlima dari dari puncak Delta pada Juli tahun lalu. Selain itu jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia saat ini masih cukup aman yakni sepersepuluh dari puncak Delta.

"Estimasi ini kami lakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari Omicron ini dengan menyiapkan fasilitas kesehatan yang ada," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper