Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 RI Naik Signifikan, 176 Persen dalam 5 Hari

Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia naik signifikan. Dalam tempo lima hari, kenaikan mencapai 176 persen.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (layar kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (layar kanan), Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin (layar tengah atas) dan panelis lainnya dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021:Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (layar kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (layar kanan), Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin (layar tengah atas) dan panelis lainnya dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021:Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia naik signifikan. Dalam tempo lima hari, kenaikan mencapai 176 persen.

Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan pada periode 23-27 Januari 2022 kasus positif naik 25.817. Jika dirinci, pada 23 Januari terjadi kenaikan 2.925 kasus, lalu naik tipis menjadi 2.927 sehari setelahnya.

Namun, pada 25 Januari kasus konfirmasi harian melonjak menjadi 4.878 kasus atau naik 66,66 persen. Lalu, keesokan harinya atau 27 Januari naik 43,71 persen yakni menjadi 7.010 kasus dan terus naik 15,22 persen menjadi 8.077 kasus.

Dengan demikian, persentase kenaikan kasus terkonfirmasi pada 27 Januari dibandingkan dengan 23 Januari adalah 176,14 persen.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah memperkirakan puncak gelombang kenaikan kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Hal ini merupakan dampak dari kenaikan kasus Omicron yang terjadi di seluruh dunia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memerinci, bahwa mayoritas kenaikan kasus Omicron di dunia terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat dan singkat, berkisar 35 hingga 65 hari.

"Di Indonesia, kita mengidentifikasi kasus pertama pada pertengahan Desember, tapi kasus mulai naiknya awal Januari. Kita hitung antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," katanya melalui keterangan resmi, Senin (17/1/2022).

Hal senada juga disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Namun, dia juga menegaskan, bahwa meskipun karakteristik varian Omicron memiliki tingkat keparahannya lebih rendah dibandingkan Delta, tetap bisa mengancam sistem kesehatan nasional.

"Data dari berbagai negara hari ini, semakin menunjukkan bahwa varian Omicron ini memberikan resiko perawatan dan juga tingkat kematian yang cukup rendah, namun kecepatan varian ini untuk menginfeksi-lah yang menyebabkan jumlah kasus harian meningkat tajam dan berpotensi untuk meningkatkan jumlah perawatan di rumah sakit dalam waktu dekat, sehingga mengancam sistem fasilitas perawatan rumah sakit," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (24/1/2022).

Meski demikian, sambungnya, sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain.

Tercatat, puncak kasus harian akibat varian Delta terjadi pada 15 Juli 2021 yakni mencapai 56.757 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper