Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kolaborasi dengan NATO, AS Siapkan 8.500 Tentara Hadapi Invasi Rusia ke Ukraina

AS menempatkan 8.500 tentara untuk dikerahkan ke Eropa setelah NATO memperkuat perbatasan timurnya dengan kapal perang dan jet tempur untuk menghadapi serangan Rusia merebut Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
Bendera Federasi Rusia di Kedutaan Besar Rusia di Washington, Amerika Serikat./Reuters
Bendera Federasi Rusia di Kedutaan Besar Rusia di Washington, Amerika Serikat./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) menempatkan 8.500 tentara dalam siaga tinggi untuk dikerahkan ke Eropa setelah NATO memperkuat perbatasan timurnya dengan kapal perang dan jet tempur untuk menghadapi kemungkinan serangan "kilat" Rusia merebut Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan pasukan AS akan siaga untuk mengambil bagian dalam Pasukan Respons NATO (NRF) jika diaktifkan, tetapi juga akan disiapkan "jika situasi lain berkembang".

Perintah yang dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin adalah mempercepat waktu pengerahan pasukan tetapi belum perintah untuk dikerahkan.

Kapal induk USS Harry S Truman, bersama dengan tim penyerang dan sayap udaranya, bergabung dalam kegiatan patroli melintasi Laut Mediterania pada Senin (24/1/2022).

Pergerakan kapal induk itu merupakan yang pertama kalinya di bawah komando NATO sejak era Perang Dingin.

Kirby mengatakan: “Jika NATO mengaktifkan NRF atau kondisi keamanan memburuk, maka Amerika Serikat akan berada dalam posisi untuk dengan cepat mengerahkan tim tempur brigade tambahan, logistik, medis, penerbangan, intelijen, pengawasan dan pengintaian serta transportasi dan tambahan kekuatan ke Eropa.

Menurutnya, setiap penempatan pasukan di Eropa benar-benar untuk meyakinkan sisi timur NATO tentang kesiapan AS untuk membela anggota aliansi. Namun, demikian pasukan tidak akan dikerahkan di Ukraina yang bukan anggota NATO.

Saat ini, ada sekitar 150 penasihat militer AS di negara itu dan Kirby mengatakan saat ini tidak ada rencana untuk menarik mereka.

Jen Psaki, Juru Bicara Gedung Putih, mengatakan AS memiliki "kewajiban suci untuk mendukung keamanan negara-negara sayap timur kami".

“Kami telah berbicara dengan mereka tentang apa kebutuhan mereka dan masalah keamanan apa yang mereka miliki. Jadi saya tidak akan mengatakan itu adalah respons terhadap momen yang tiba-tiba. Ini adalah bagian dari proses dan diskusi perencanaan kontinjensi yang sedang berlangsung,” kata Psaki seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (25/1/2022).

Sebelumnya, Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal NATO mengatakan "situasi keamanan yang memburuk" telah mendorong aliansi militer untuk meningkatkan "pertahanan kolektifnya".

Denmark mengirim fregat ke Laut Baltik dan empat jet tempur F-16 ke Lituania. Spanyol telah menawarkan untuk mengirim fregat ke Laut Hitam dan pesawat Eurofighter ke Bulgaria.

Belanda juga akan mengirimkan dua pesawat tempur F-35 ke Bulgaria. Sedangkan Presdien Emmanuel Macron menyatakan kesiapan pemerintahnya untuk mengirim pasukan Prancis ke Rumania di bawah komando NATO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper