Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilema PTM 100 Persen di Tengah Omicron yang Melonjak

Kasus positif Covid-19 ditemukan di tengah pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang dilakukan sejak 3 Januari 2022. Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menutup 7 sekolah yang melaksanakan PTM
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus positif Covid-19 ditemukan di tengah pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang dilakukan sejak 3 Januari 2022. Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menutup 7 sekolah yang melaksanakan PTM  untuk sementara waktu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan penutupan sementara terkait dengan perkembangan kasus Covid-19. Namun, dia tidak memerinci nama-nama sekolah yang dilakukan penutupan serta jumlah kasus yang terjadi. 

"Jadi, memang sudah ada beberapa sekolah [yang ditutup]. Kemarin, setidaknya ada 7 sekolah yang kami tutup untuk sementara waktu," ujar Riza kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Sejak awal, kekhawatiran sekolah bakal menjadi klaster kasus Covid-19 memang sudah diperingatkan oleh banyak pihak. Pasalnya, vaksinasi anak usia 6-11 tahun baru berlangsung kurang dari sebulan saat PTM 100 persen dilaksanakan, tepatnya pada 14 Desember 2021. Selain itu, kasus Covid-19 varian Omicron terus bertambah, sehingga total menjadi 572 per 12 Januari 2022.

Hampir 2 pekan berlangsung, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menemukan banyak pelanggaran protokol kesehatan di sekolah-sekolah baik Ibu Kota maupun daerah. Di antaranya masih menemukan banyak siswa berkerumun saat pengecekan suhu setiba di sekolah. Salah satunya ni terjadi karena sekolah tidak memiliki thermogun memadai.

"Kami dapat laporan, dari Jakarta maupun luar daerah, ada sekolah diam-diam kantinnya buka, padahal dilarang, jarak siswa tak 1 meter, dan ventilasi udara di kelas tidak ada," tutur Iman Zanatul Haeri, Kepala Bidang Advokasi P2G kepada Bisnis, Kamis (13/1/2022).

“Salah satu SMP di Kepulauan Riau mengalami kesulitan dalam melakukan scan barcode Peduli Lindungi saat masuk sekolah. Akhirnya, karena menghindari kerumunan, beberapa anak masuk sekolah tanpa melakukan scan. Selain itu, untuk kebutuhan scan barcode anak-anak membawa HP. Ternyata mereka main tiktok di dalam kelas tanpa menggunakan masker," cetus Iman. 

Temuan beberapa sekolah yang melakukan pelanggaran prokes seperti di Jakarta, Pandeglang, Cilegon, Kabupaten Bogor, Bengkulu, Kabupaten Agam, Solok Selatan, Situbondo, Bima, intinya terjadi di semua daerah yang sudah PTM 100 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Vaksinasi Anak
Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper