Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Sebut Tak Akan Serang Ukraina, AS dan UE Meragukan

Pejabat Rusia mengatakan selama pembicaraan tingkat tinggi di Jenewa bahwa mereka tidak berniat menyerang Ukraina, kata seorang diplomat tinggi Amerika Serikat (AS).
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Rusia mengatakan selama pembicaraan tingkat tinggi di Jenewa bahwa mereka tidak berniat menyerang Ukraina, kata seorang diplomat tinggi Amerika Serikat (AS).

Laporan mengatakan bahwa sekitar 100.000 tentara Rusia telah dikerahkan di dekat perbatasan dengan Ukraina sehingga  memicu kekhawatiran akan serangan militer.

Namun demikian, Rusia memperingatkan AS untuk tidak "meremehkan risiko" yang akan  muncul dalam konfrontasi Moskow dengan Barat. AS sebelumnya mengatakan akan ada sanksi, jika Rusia menyerang.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell Fontelles mengatakan, dia percaya bahwa invasi Rusia masih mungkin terjadi. Alasannya, ada 100.000 tentara Rusia di sisi lain perbatasan dengan Ukraina.

Dalam panggilan telepon dengan wartawan setelah pertemuan Senin, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman menggambarkan pembicaraan itu sebagai diskusi "terus terang" selama delapan jam yang bertujuan untuk lebih memahami masalah keamanan masing-masing pihak.

Sherman mengatakan, bahwa delegasi Rusia juga telah membantah rencana untuk menyerang Ukraina, dengan menyebut, bahwa gerakan pasukan itu adalah untuk "manuver dan latihan".

"Tetapi saya akan mencatat bahwa semua ini tidak diberitahukan kepada siapa pun. Langkah itu seharusnya diberitahu sehingga kami dapat membuktikan bahwa mereka sebenarnya tidak memiliki niat menurunkan eskalasi dan mengembalikan pasukan ke barak," tambahnya.

“Kali ini adalah kesempatan pertama diplomat Rusia dan Amerika harus membahas secara langsung kebuntuan atas Ukraina dan tuntutan Rusia agar NATO mundur dari Eropa timur,” katanya seperti dikutip BBC.com, Selasa (11/1/2022).

Kesenjangan antara kedua belah pihak tetap besar dala  pembicaraan tersebut. AS mendesak Rusia untuk meredakan situasi dan menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina tetapi tidak menerima jaminan bahwa langkah tu akan diambil.

Rusia menuntut agar NATO memberikan jaminan yang kuat bahwa mereka tidak akan pernah menawarkan keanggotaan ke Ukraina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper