Bisnis.com, JAKARTA--China memulai tahun 2022 dengan jumlah kasus Covid-19 lokal terbesar untuk periode tujuh hari setelah berhasil menaklukkan epidemi pertama negara itu selama hampir dua tahun lalu.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 175 infeksi komunitas baru kemarin dengan gejala klinis yang dikonfirmasi seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (2/1/2021). Dengan kondisi itu, jumlah total kasus gejala lokal di Cina daratan dalam seminggu terakhir menjadi 1.151.
Lonjakan sebagian besar didorong oleh wabah di pusat industri dan teknologi barat laut Xi'an, sebuah kota berpenduduk 13 juta jiwa.
Wabah yang semakin dalam di Xi'an kemungkinan akan memperkuat tekad pihak berwenang untuk mengekang penularan secepat mungkin ketika kasus muncul.
Kota, yang dikunci selama 10 hari sejak Sabtu, telah melaporkan 1.451 kasus bergejala lokal sejak 9 Desember sekaligus menjadi penghitungan tertinggi untuk kota mana pun di China pada tahun 2021.
Publikasi yang didukung negara, China Daily, menyatakan bahwa ibu kota provinsi Shaanxi itu "masih menghadapi pertempuran sengit" melawan wabah yang belum ada "titik balik" dalam menahan penyebaran virus.
Baca Juga
Liu Guozhong, Sekretadis Komite Partai Komunis China untuk Provinsi Shaanxi, mengatakan harus ada “semangat dalam perang melawan Covid-19 di masa mendatang”.
"Xi'an adalah sentra dalam perang melawan pandemi dan hanya ketika wabah di Xi'an telah dikendalikan maka secara fundamental situasi bisa dibalikkan di seluruh provinsi," kata Liu seperti dikutip oleh China Daily.
Meskipun jumlah kasus di China lebih kecil dibandingkan dengan banyak wabah di tempat lain di dunia, namun mencegah gejolak besar pada 2022 akan menjadi penting.
Pasalnya, Beijing akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada bulan Februari. Partai Komunis yang berkuasa juga akan mengadakan kongres setiap lima tahun sekali. Presiden Xi Jinping kemungkinan juga akan mengamankan masa jabatan ketiga sebagai sekretaris partai.
Dalam pidato tahun barunya, Xi mengatakan China “tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk menghadirkan permainan hebat kepada dunia”.
Munculnya varian Omicron yang sangat mudah menular juga akan mendorong Beijing untuk tetap waspada terhadap virus tersebut. China telah melaporkan beberapa kasus Omicron impor dan setidaknya satu kasus yang ditularkan secara lokal sejak Agustus.
China telah mencoba mengendalikan wabah dalam waktu sekitar dua minggu, jauh lebih pendek dari empat hingga enam minggu dalam pertempuran sebelumnya melawan gejolak sporadis setelah epidemi nasional bermula, menurut Komisi Kesehatan Nasional China.
Kota-kota di sepanjang perbatasan China berada pada risiko virus yang lebih tinggi, baik karena adanya jaringan transportasi darat atau masuknya pelancong yang terinfeksi dari negara lain. Beberapa terkena wabah Delta yang mengakibatkan pembatasan perjalanan yang keras tahun lalu.