Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala BNPB: Bencana Tahun 2021 Turun 34 Persen

Bencana yang terjadi pada 2021 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebanyak 34 persen atau terdapat 3.058 kejadian.
Tim gabungan memantau lokasi setelah terjadi longsor susulan di lokasi bencana longsor Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (9/4)./Antara-Siswowidodo
Tim gabungan memantau lokasi setelah terjadi longsor susulan di lokasi bencana longsor Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (9/4)./Antara-Siswowidodo

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan beberapa pembelajaran yang dapat diambil dari kejadian bencana selama tahun 2021.

Berdasarkan catatan BNPB, katanya, bencana yang terjadi pada 2021 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebanyak 34 persen atau terdapat 3.058 kejadian.

Angka tersebut merupakan yang terendah dalam 3 tahun terakhir.

Bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrim masih mendominasi dengan total kejadian sebanyak 2.702.

Dilihat dari distribusi spasial lokasi kejadian, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah merupakan tiga provinsi teratas yang paling sering terjadi bencana

"Pemerintah daerah di tiga daerah tersebut perlu memberikan perhatian yang lebih besar dalam upaya pengurangan risiko bencana," katanya dalam acara Taklimat Bidang PMK, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (30/12/2021).

Dalam setahun kebelakang, Suharyanto menyampaikan ada beberapa pelajaran yang dapat diambil pasca bencana yang terjadi di Tanah Air.

Di awal tahun misalnya, Gempa di Mamuju, Malang, Blitar, Jember, dan Flores memberikan pembelajaran untuk mitigasi risiko gempa lebih dini.

Suharyanto menyampaikan, mitigasi risiko gempa hanya dapat dilakukan dengan penguatan bangunan, baik itu rumah warga, maupun fasilitas publik. Penguatan bangunan ini, khususnya rumah masyarakat harus mengedepankan cara yang praktis dengan biaya terjangkau.

Selanjutnya untuk bencana longsor di Sumedang dan siklon tropis di NTT, Kepala BNPB yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 itu mengimbau kepada stakeholder dan masyarakat untuk tidak membangun pemukiman di lahan kritis.

Pembangunan kawasan harus mengacu kepada tata ruang yang berbasisi mitigasi bencana.

"Tata ruang kawasan yang berbasiskan mitigasi bencana ini yang harus kita sepakati dan laksanakan bersama kedepannya," imbuh Suharyanto.

Terakhir dari kejadian Awan Panas Guguran di Semeru pada awal Desember lalu, perlu adanya penguatan sistem peringatan dini kegunungapian terutama yang mendukung perintah evakuasi pada saat kontinjensi dan kedaruratan.

Pada kesempatan yang sama, Suharyanto juga mengingatkan bahwa bencana adalah peristiwa yang berulang.

Dia berharap dengan adanya pembelajaran dari kejadian bencana di tahun 2021 dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana ke depannya.

*Capaian Rencana Kerja Program 2021 BNPB*

Sementara itu, untuk Capaian Rencana Kerja BNPB Tahun 2021, Suharyanto optimistis seluruhnya akan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Angka capaian rasio investasi terhadap APBN pada triwulan ketiga 2021 sudah sesuai dengan target yang ditentukan yakni sebesar 0.47.

Sejak 2015 hingga 2020, Indeks Risiko Bencana (IRBI) Nasional konsisten mengalami penurun.

Capaian IRBI tahun 2019 hingga 2020 rata-ratanya sebesar 1,64 persen. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang baik dalam perencanaan dan implementasi penanganan bencana.

Untuk kegiatan prioritas nasional, BNPB melalui unit-unit kerja di bawahnya telah melaksanakan total 22 kegiatan Prioritas Nasional pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper