Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerindra: Kemiskinan Belum Turun Meskipun Pertumbuhan Ekonomi Positif

Gerindra menilai capaian ekonomi 2021 belum maksimal tetapi sudah tumbuh positif dibanding pada 2020 yang tumbuh minus 2,07 persen.
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA -- Catatan penting sepanjang tahun 2021 diwarnai dengan angka kemiskinan yang belum mampu diturunkan meski telah terjadi pertumbuhan ekonomi yang positif.

Ketua DPP Partai Gerindra yang juga Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Heri Gunawan mengatakan tingkat kemiskinan yang ditargetkan pada 9,2-9,7 persen pada 2021, ternyata masih berada di posisi 10,14 persen. Selain pertumbuhan ekonomi yang belum mencapai target, angka kemiskinan juga bagian yang tak memenuhi target Pemerintahan Joko Widodo tahun ini.

"Selain pertumbuhan ekonomi, target lainnya yang belum tercapai di antaranya adalah tingkat kemiskinan yang ditargetkan pada kisaran 9,2-9,7 persen. Menurut data BPS per Maret 2021 masih berada pada angka 10,14 persen," ujar Heri, Rabu (29/12/2021). Sedangkan gini rasio yang ditetapkan pada rentang 0,37-0,37, menurut data BPS per Maret 2021 masih berada di angka 0,38.

Legislator daerah pemilihan Jabar IV itu melanjutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditetapkan pada kisaran 72,78-72,95 juga baru tercapai 72,29 per November 2021.

“Adapun target yang sudah tercapai di antaranya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang ditetapkan pada kisaran 7,7-9,1 persen sudah menurun hingga mencapai 6,49 persen, per Agustus,” ujar Heri.

Pada bagian lain, target pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang dipatok 5,2-5,5 persen dinilai masih rasional untuk terus dikejar realisasinya. Berkaca pada capaian ekonomi 2021, target pertumbuhan itu harus dijadikan pemantik semangat menyongsong 2022, ujarnya.

Dia melihat, capaian ekonomi 2021 diharapkan menjadi modal positif untuk menyongsong 2022. “Ada beberapa faktor pendukung yang bisa dioptimalkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2022,” katanya.

Heri berpendapat, capaian ekonomi 2021 meskipun belum maksimal tetapi sudah tumbuh positif dibanding pada 2020 yang tumbuh minus 2,07 persen. Capaian 2021 itu bisa menjadi pijakan untuk mewujudkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada 2022, katanya.

Data BPS menyebutkan, pada kuartal III-2021, kinerja lapangan usaha utama seperti industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan sudah tumbuh positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper