Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kronologi Pasien Omicron Lolos Karantina saat Wisma Atlet Lockdown

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada pasien Covid-19 varian Omicron yang lolos dari karantina saat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta tengah diisolasi (lockdown) selama 7 hari.
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada pasien Covid-19 varian Omicron yang lolos dari karantina saat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta tengah diisolasi (lockdown) selama 7 hari.

Luhut mengungkapkan pasien yang terpapar Omicron tersebut lolos karena mendapat dispensasi karantina.

Dia pun menyayangkan adanya pasien yang mengajukan dispensasi sehingga tidak dikarantina dalam waktu penuh, padahal menurutnya strategi pemerintah melakukan lockdown di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta ialah untuk membendung varian Omicron.

"Kemarin ternyata ada satu orang yang lolos dari situ karena pergi dengan keluarganya, dan ini kami harapkan tidak terjadi lagi," katanya dalam jumpa pers daring, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/2021).

Luhut menegaskan pemerintah akan memperketat pemberian dispensasi karantina, sebab diharapkan tidak ada lagi pasien Covid-19, khususnya varian Omicron, yang lolos dari karantina.

Dia menyebut pemerintah akan memastikan urgensi dispensasi karantina. Dispensasi hanya diberikan bagi orang-orang yang memenuhi syarat.

"Dispensasi dapat diberikan dengan alasan kuat, misalnya dokter, kesehatan, ada hal-hal urgent lain, tapi ada prosedur yang harus diikuti juga," ujarnya.

Selain itu, Luhut juga menegaskan Pemerintah akan terus memperkuat testing dan tracing di Indonesia. Penyebabnya, dalam beberapa hari terakhir terlihat adanya penurunan dalam program testing dan tracing.

Testing dan tracing akan membantu kita mengidentifikasi potensi penyebaran kasus dengan cepat dan mengisolasi penyebaran tersebut supaya tidak meluas,” ujarnya.

Dia menyebutkan, melalui upaya testing dan tracing yang kuat, maka langkah pembatasan ruang gerak masyarakat di level mikro seperti yang dilakukan di Wisma Atlet, dapat diimplementasikan seandainya transmisi lokal varian Omicron sudah terdeteksi.

Dia pun mengumumkan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia tercatat ada sebanyak 46 orang. Adapun, penduduk yang tertular Omicron merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri.

"Hingga saat ini, per kemarin (Minggu) kasus Omicron telah mencapai 46 kasus dan hampir seluruhnya pelaku perjalanan luar negeri yang berasal dari berbagai negara," katanya.

Sementara ada 1—2 kasus yang berasal dari dalam negeri. Kasus yang dimaksud Luhut ialah seorang petugas kebersihan yang tertular di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.

Untuk diketahui, Indonesia melaporkan temuan 27 kasus baru Covid-19 varian Omicron sehingga totalnya saat ini mencapai 46 kasus per Minggu (26/12). Sebagian besar pasien tersebut adalah warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri.

Sebanyak 25 pasien adalah warga negara Indonesia yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, dan Turki. Adapun, terdapat satu pasien WNA asal Nigeria dan satu pegawai kebersihan RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper