Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Omicron, 4.300 Penerbangan Internasional Dibatalkan Selama Pekan Libur Natal

Maskapai penerbangan secara global membatalkan setidaknya 2.366 penerbangan pada hari Jumat (24/12/2021) yang jatuh pada Malam Natal dan biasanya ini merupakan hari yang berat untuk perjalanan udara.
Pesawat milik American Airlines Group Inc. diparkir di bandara O'Hare International Airport (ORD) di Chicago, Illinois, AS/ Bloomberg - Patrick T. Fallon
Pesawat milik American Airlines Group Inc. diparkir di bandara O'Hare International Airport (ORD) di Chicago, Illinois, AS/ Bloomberg - Patrick T. Fallon

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia membatalkan lebih dari 4.300 penerbangan selama akhir pekan Natal ini, dipicu oleh gelombang infeksi varian baru Covid-19, Omicron.

Maskapai penerbangan secara global membatalkan setidaknya 2.366 penerbangan pada hari Jumat (24/12/2021) yang jatuh pada Malam Natal. Padahal, hari ini biasanya menjadi hari yang berat untuk perjalanan udara. Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware.com, hampir 9.000 penerbangan ditunda.

Menurut Channel News Asia, situs ini menunjukkan bahwa 1.616 penerbangan Hari Natal dibatalkan di seluruh dunia, bersama dengan 365 lainnya yang telah dijadwalkan pada hari Minggu (26/12/2021).

Lalu lintas udara komersial di Amerika Serikat dan ke dalam atau ke luar negeri menyumbang lebih dari seperempat dari semua penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan, menurut data FlightAware.

Di antara maskapai AS pertama yang melaporkan gelombang pembatalan liburan akhir pekan adalah United Airlines dan Delta Air Lines, yang membatalkan hampir 280 penerbangan gabungan pada hari Jumat (24/12/2021), dengan alasan kekurangan personel di tengah lonjakan infeksi Covid-19.

Infeksi Covid-19 telah melonjak di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir karena varian Omicron yang sangat menular. Kasus dari varian ini pertama kali terdeteksi pada bulan November dan sekarang menyumbang hampir tiga perempat dari kasus AS dan sebanyak 90 persen di beberapa daerah, seperti sebagai Pesisir Timur.

Dilansir Bloomberg, China Eastern dan Air China berada di peringkat pertama dan kedua. Kemudian, bandara yang paling terpengaruh berada di kota Xi'an di China, tempat pemerintah Beijing menindak berdasarkan kebijakan Nol Covid setelah wabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper