Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Varian Omicron Menggila, Warga AS Gagal Nikmati Liburan Natal

Akihat gelombang terbaru Covid-19 warga AS terpaksa menghabiskan musim liburan dalam isolasi yang menyakitkan.
Ilustrasi perayaan Natal/Istimewa
Ilustrasi perayaan Natal/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Untuk kedua kalinya sebagian besar warga Amerika Serikat (AS) membatalkan rencana perjalanan dan liburan Natal mereka akibat lonjakan infeksi Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron.

Carmen Rivera dan tunangannya Jasmine Maisonet,  misalnya, membuat keputusan menyakitkan untuk membatalkan penerbangan mereka.

Seharusnya mereka mengunjungi keluarga di Florida dan Puerto Rico, tapi Maisonet terpapar dari rekan kerja yang terinfeksi dan dinyatakan positif Covid-19.

Anggota Dewan Kota yang baru terpilih di Renton, Washington itu belum pernah mengunjungi keluarganya di Puerto Rico sejak awal pandemi. Akihat gelombang terbaru Covid-19 yang menginfeksi, bahkan mereka yang telah divaksinasi dan ditambah booster seperti  Maisonet dan Rivera terpaksa menghabiskan musim liburan dalam isolasi yang menyakitkan.

"Kami pikir kami aman tadinya, kami mencuci tangan, membersihkan diri, divaksinasi sehingga merasa aman," kata Rivera seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (23/12/2021).

Peningkatan cepat infeksi Omicron, yang pertama kali terdeteksi bulan lalu dan sekarang terhitung 73 persen dari kasus AS, telah menimbulkan kekhawatiran baru seputar perjalanan liburan. Banyak orang Amerika Serikat berbondong-bondong ke tempat pengujian Covid-19 atau berebut untuk mendapatkan tes di rumah minggu ini untuk memastikan hasil tes negatif sebelum menuju ke rumah kerabat.

Dalam tujuh hari terakhir, jumlah rata-rata kasus AS telah meningkat 26 persen dan kasus naik 83 persen sejak awal bulan, menurut penghitungan Reuters.

Akan tetapi Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, mengatakan kepada NBC bahwa ancaman virus tersebut tidak sebesar tahun lalu. Alasannya karena sudah ada kemajuan dalam vaksinasi dan pemahaman ilmiah tentang virus tersebut.

"Kami berada di tempat yang sangat berbeda dari tahun lalu. Kami memiliki vaksin, kami memiliki booster dan kami memiliki semua ilmu pengetahuan yang menunjukkan bahwa pencegahan seharusnya bisa dilakukan," katanya.

Presiden Joe Biden kemarin mengulangi janji pemerintahannya untuk membantu negara bagian AS dalam memerangi gelombang kasus setelah menguraikan langkah-langkah spesifik pada hari Selasa. 

Langkah itu seperti menyediakan logistik  dan memobilisasi 1.000 tentara untuk membantu perawatan kesehatan. Dalam sambutannya, dia mengatakan orang yang sudah divaksinasi tetap harus mengikuti tindakan pencegahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper