Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB: Banjir Rob Rendam 367 Rumah di Kabupaten Bekasi

BNPB melaporkan banjir rob telah merendam 367 rumah warga di Kabupaten Bekasi.
Ilustrasi banjir rob.
Ilustrasi banjir rob.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir rob yang melanda Kabupaten Bekasi telah merendam 367 rumah warga pada Jumat (3/12/2021) pagi.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan dua desa di dua kecamatan terendam yang terjadi sejak pukul 06.00 waktu setempat. Peristiwa ini belum menimbulkan pengungsian warga, mereka tetap bertahan di rumah.

"Banjir rob di kedua desa ini diakibatkan hujan dan naiknya air laut serta gelombang pasar di pesisir pantau utara Pulau Jawa. Rob tidak dapat dihindari, sehingga 367 rumah terendam," kata Abdul dalam siaran pers, Sabtu (4/12/2021).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan dua desa terdampak di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat tersebut yaitu Desa Samudra Jaya di Kecamatan Tarumajaya dan Desa Hurip Jaya di Kecamatan Babelan.

Tinggi muka air saat rob ini berlangsung sekitar 30 hingga 50 cm. Selain berdampak pada rumah warga, genangan juga berdampak pada fasilitas umum maupun 100 hektar tambak dan menghanyutkan semua bibit udang dan ikan milik para petani tambak.

BPBD setempat dibantu dengan organisasi masyarakat dan warga melakukan patroli dan bersiaga apabila genangan rob semakin tinggi dan warga membutuhkan evakuasi.

Menyikapi kondisi ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk mewaspadai potensi hujan dan kondisi pasang air laut yang dapat memperburuk kondisi saat ini.

Warga diharapkan untuk dapat sigap dalam melihat kondisi apabila harus segera melakukan evakuasi. Protokol kesehatan juga harus diperhatikan apabila proses evakuasi terjadi maupun harus mengungsi untuk sementara waktu.

Di samping itu, analisis BMKG yang menyebutkan ‘awas’ dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem hingga 9 Desember 2021 di beberapa Indonesia, termasuk wilayah Jawa Barat. Potensi tersebut dipengaruhi fenomena kondisi dinamika atmosfer sehingga berpotensi adanya pertumbuhan awan hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper