Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Sri Mulyani: Vaksinasi Covid-19 Masih Harus Ditingkatkan

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menyebut meskipun kasus aktif Covid-19 harian di Indonesia mulai menurun, tetapi vaksinasi tetap harus ditingkatkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Senin (5/10/2021)/ Biro KLI - Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Senin (5/10/2021)/ Biro KLI - Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menyebutkan meskipun penularan kasus aktif Covid-19 harian di Indonesia mulai menurun, tetapi vaksinasi kepada masyarakat juga tetap harus ditingkatkan.

"Vaksinasi menjadi penting sebagai alat untuk meningkatkan daya kekebalan kita. Vaksinasi RI pada posisi ranking ke-5 dunia, jumlah vaksinasi harus ditingkatkan per harinya," ujarnya dalam Kongres Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) tahun 2021, Selasa (23/11/2021).

Lebih lanjut, dia memerinci hingga 19 November 2021 secara persentase saat ini vaksinasi di Indonesia masih rendah, sebab jumlah masyarakat Indonesia yang sudah divaksinasi dosis 1 baru mencapai 133,4 juta atau baru mencapai 49,37 persen dari populasi.

Sementara, untuk dosis kedua atau sudah dengan vaksin lengkap baru mencapai 87,96 juta atau setara dengan 32,55 persen. Adapun untuk booster yang sudah dilakukan kepada tenaga kesehatan  mencapai 1,2 juta.

Padahal pemerintah menargetkan untuk bisa melakukan vaksinasi hingga 64,05 persen populasi untuk dosis 1 dan bisa mencapai 42,24 persen populasi untuk dosis 2 atau lengkap.

"Kita masih pada level 64 persen untuk dosis 1 dan yang komplet hingga dosis kedua hanya 42 persen, sehingga akselerasi vaksinasi harus terus dilakukan dan diharapkan bisa mencapai 2 juta dosis per hari," katanya.

Dia melanjutkan, realisasi vaksinasi per daerah juga belum merata. Hal ini dibuktikan lantaran sampai 19 November 2021, pemberian vaksin dosis 1 tertinggi ditempati oleh Jakarta dengan persentase mencapai 106,5 persen, Bali 79,6 persen, Yogyakarta 75,2 persen, Kepri 70,7 persen, dan Bangka Belitung 54,6 persen.

Sementara, di daerah lain untuk dosis pertama masih di bawah rata-rata angka nasional. Seperti di Papua baru mencapai 15,4 persen, Aceh 27,4 persen, Papua Barat 27,7 persen, Maluku 28,7 persen, Sulawesi Utara 28,9 persen, dan Sulawesi Tengah 29,4 persen.

Bahkan untuk dosis 2 lengkap, kawasan Indonesia di wilayah Timur juga masih di bawah 20 persen. Dosis 2 tertinggi yakni Jakarta 85,5 persen, Bali 69,5 persen, Yogyakarta 64,8 persen, Kepri 55,9 persen, Bangka Belitung 38,4 persen, dan Kalimantan Timur 36,2 persen.

"Ini menggambarkan tahun kedua Covid-19 ini, tugas kita belum selesai, baik itu menghadapi Covid-19-nya, melindungi masyarakat, dan mengawal pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani.

Dia menegaskan, meskipun dihadapkan kasus Covid-19 yang rendah, tetapi agar seluruh pihak tidak boleh terlena.

“Masker dan mencuci tangan bisa mencegah lebih dari 53 persen dalam pencegahan penularan Covid-19 sehingga kita harus disiplin kesehatan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper