Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud Bicara soal Serangan Umum 1 Maret dan Efeknya bagi Indonesia

Meski hanya 6 jam, Mahfud mengatakan dampak positif dari Serangan Umum 1 Maret dirasakan Indonesia hingga saat ini.
Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD./Antara
Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah langkah strategis untuk mematahkan argumentasi internasional kala itu, dan efektif membuktikan ke dunia internasional bahwa Indonesia masih ada.

“Ini adalah bentuk kolaborasi masyarakat sipil dan militer, dirancang oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan Panglima Jenderal Sudirman, dilaksanakan bersama oleh TNI dan rakyat Yogyakarta,” ujarnya di acara Seminar Nasional ‘Serangan Umum di Jogja: Indonesia Masih Ada’ secara daring, Selasa (16/11/2021), dikutip dari siaran pers.

Mahfud menekankan bahwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan sama pentingnya dengan meraih kemerdekaan.

Pada awal Maret 1949, sambungnya, Sultan mendengar akan diselenggarakan rapat Dewan Keamanan PBB soal Indonesia dan Belanda.

“Sultan berkirim surat ke Panglima Sudirman untuk melakukan Serangan Umum untuk mengusir Belanda. TNI dan lascar rakyat berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 Jam,” ujarnya.

Meski hanya 6 jam, Mahfud menilai, dampak positif dari serangan tersebut dirasakan lebih dari 75 tahun atau hingga saat ini.

Dia menuturkan, Serangan Umum 1 Maret 1949 efektif mematahkan argumentasi Belanda ke dunia internasional bahwa Indonesia sudah tidak ada dan tidak berjalan efektif.

“Sekarang mungkin ancaman militer sudah jauh berkurang, tapi bisa jadi suatu saat terjadi, seperti gejolak yang terjadi di Asia, kemudian juga ada ancaman dalam bentuk lain. Ini semua cuma bisa kita hadapi dengan sinergi dan kerjasama antar elemen bangsa,” ungkap Mahfud.

Mahfud juga menekankan bahwa eksistensi Indonesia perlu dijaga dan perlu mematri kebanggaan bahwa Indonesia adalah bangsa yang memproklamirkan sendiri kemerdekaannya alias bukan hadiah dari penjajah.

Adapun, Seminar Nasional ‘Serangan Umum di Jogja: Indonesia Masih Ada’ diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung pengusulan Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi Hari Nasional.

Acara tersebut menghadirkan enam pembicara kunci yaitu Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper