Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Teken Undang-Undang untuk Tekan Presiden Nikaragua Daniel Ortega

AS mengeluarkan undang-undang setelah Presiden Nikaragua Daniel Ortega memenangkan pemilu untuk keempat kalinya secara berturut-turut.
Presiden Nikaragua Daniel Ortega/Istimewa
Presiden Nikaragua Daniel Ortega/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani undang-undang yang menyerukan lebih banyak sanksi dan tindakan hukuman lainnya terhadap pemerintahan Presiden Nikaragua Daniel Ortega yang memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut secara kontroversial.

Pemilu presiden pada Minggu (7/11/2021) berlangsung setelah tindakan keras pemerintah selama sebulan, puluhan pemimpin oposisi, termasuk tujuh calon presiden, ditangkap dan lainnya dipaksa ke pengasingan.

Kongres AS menargetkan Nikaragua sejak menjelang pemilu yang dinilai kontroversial. Ortega akan memenangkan masa jabatan lagi dari pemilu yang dinilai sebagai sebuah 'lelucon.'

Undang-undang RENACER yang ditandatangani Biden kemarin “menjatuhkan sanksi pada pemerintah Presiden Nikaragua Daniel Ortega untuk membatasi pinjaman bank multilateral selain untuk menekan korupsi rezim”, menurut Gedung Putih dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Kamis (11/11/2021).

RUU tersebut diadopsi di Dewan Perwakilan Rakyat AS awal bulan ini setelah disetujui oleh Senat secara penuh pada bulan Agustus.

Aturan itu menyerukan sanksi terhadap warga Nikaragua yang dianggap bertanggung jawab atas pemilihan umum yang tidak adil.

Undang-undang itu juga bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dengan Uni Eropa dan Kanada dan memperluas pengawasan AS atas pinjaman internasional ke Managua.

“Kami bangga AS mampu menekan taktik tirani Ortega dengan tindakan yang terukur dan  menyerukan kebebasan dan hak-hak dasar,” kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Bob Menendez dari Partai Demokrat.

Pengumuman Gedung Putih itu keluar ketika anggota Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) berkumpul di Guatemala untuk pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya. Mereka bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mencari resolusi atas tindakan Ortega.

Ortega dan istrinya, Rosario Murillo, yang juga menjabat sebagai wakil presiden, memperoleh 76 persen suara, menurut Dewan Pemilihan Tertinggi (CSE) pada Senin (8/11/2021) malam setelah penghitungan suara awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper