Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO Akhirnya Daftarkan Vaksin India Bharat Biotech untuk Penggunaan Darurat

Daftar penggunaan darurat akan memungkinkan Bharat Biotech untuk mengirim vaksin yang dikenal sebagai Covaxin ke negara-negara yang mengandalkan keputusan dari WHO.
Seorang polisi meminta warga yang datang untuk menerima dosis vaksin Covid-19 pergi saat mereka berdiri di luar gerbang pusat vaksinasi yang ditutup akibat ketidaktersediaan pasokan vaksin di Mumbai, India, Senin (3/5/2021)./Antara
Seorang polisi meminta warga yang datang untuk menerima dosis vaksin Covid-19 pergi saat mereka berdiri di luar gerbang pusat vaksinasi yang ditutup akibat ketidaktersediaan pasokan vaksin di Mumbai, India, Senin (3/5/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin menyatakan telah menyetujui vaksin Covid-19 buatan India Bharat Biotech untuk penggunaan darurat sehingga membuka jalan bagi vaksinasi di sejumlah negara miskin.

Daftar penggunaan darurat akan memungkinkan Bharat Biotech untuk mengirim vaksin yang dikenal sebagai Covaxin ke negara-negara yang mengandalkan keputusan dari WHO. Selain itu pendaftaran tersebut juga bisa membantu jutaan orang India yang telah menerima suntikan untuk bepergian ke luar negeri sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (4/11/2021).

Grup penasihat teknis WHO telah memutuskan bahwa manfaat Covaxin secara signifikan lebih besar daripada risikonya dan memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap Covid-19.

Kelompok penasihat membuat keputusan tentang Covaxin minggu lalu, tetapi telah meminta klarifikasi tambahan dari Bharat Biotech sebelum melakukan penilaian risiko-manfaat akhir untuk penggunaan vaksin global itu.

Covaxin juga telah dikaji oleh Kelompok Penasihat Strategis WHO yang merekomendasikan penggunaannya dalam dua dosis dengan interval empat minggu pada semua kelompok usia 18 tahun ke atas.

Vaksin produk Bharat Biotech adalah vaksin ketujuh yang mendapatkan dukungan WHO setelah Pfizer/BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan vaksin buatan China dari Sinovac Biotech dan Sinopharm.

Persetujuan WHO juga dapat membuka jalan bagi India untuk memberikan pasokan ke upaya berbagi vaksin global Covax yang dipimpin bersama oleh WHO dan bertujuan untuk memberikan akses yang adil ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper