Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat LIPI Ungkap Asal Senjata KKB Papua dari Filipina - Australia

Sumber senjata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berasal dari Filipina hingga Australia.
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Teleggen masuk daftar DPO Polri./Antararn
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Teleggen masuk daftar DPO Polri./Antararn
Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membeberkan sumber senjata api yang kini digunakan oleh kelompok teroris KKB dan OPM di wilayah Papua dan Papua Barat.
 
Peneliti Senior LIPI, Hermawan Sulistyo menyebut bahwa KKB dan OPM memiliki beberapa sumber untuk mendapatkan senjata api dan amunisinya. Pertama, menurut Hermawan, senjata api tersebut didapatkan dari pasar gelap internasional terbuka.
 
"Kemudian yang kedua, mereka mendapatkannya dari pihak-pihak tertentu di luar negeri terutama di negara Filipina Selatan, ada juga bom, TNT serta senjata organiknya polisi dan tentara Filipina Selatan," tuturnya dalam keterangan yang dikutip, Senin (25/11/2021).
 
Kemudian, sumber lain senjata api KKB dan OPM tersebut juga berasal dari negara Australia dan Papua New Guinea (PNG). Menurutnya, kedua negara tersebut seringkali mengirimkan senjata api untuk para separatis tersebut.
 
"Terakhir, mereka mendapatkan senjata api itu dari aksi penyerbuan ke pos TNI dan Polri," katanya.
 
Hermawan mengungkapkan biasanya OPM dan KKB memastikan ada atau tidaknya senjata api di pos TNI dan Polri. Setelah dipastikan ada senjata api, barulah KKB dan OPM melakukan penyerbuan ke pos TNI dan Polri.
 
"Jadi kalau nyerbu, yang dipastikan itu ada atau tidak senjata di sana. Kalau amunisinya gampang mereka itu. Yang penting ada senjatanya dulu yang direbut," ujarnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper