Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Waspadai Masuknya Varian Covid-19 AY.4.2 dari Inggris

Pemerintah tengah mengamati perkembangan situasi Covid-19 di sejumlah negara, salah satunya Inggris, di mana terdapat varian yang mengkhawatirkan.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemerintah terus memantau perkembangan penyebaran ragam varian Covid-19 untuk meminimalisir potensi masuk ke Indonesia.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengamati perkembangan situasi Covid-19 di sejumlah negara. Salah satunya Inggris, di mana terdapat varian yang dinilai mengkhawatirkan.

"Kami sudah lihat di Inggris ada 1 varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2," katanya dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).

Budi melanjutkan, varian AY.4.2 yang disebutkan mengkhawatirkan tersebut belum masuk Tanah Air.

"Yang belum masuk di Indonesia, yang sampai sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa," katanya.

Budi menjelaskan varian turunan Delta ini berdampak signifikan terhadap situasi di Inggris. Akibatnya, kasus positif Covid-19 di sana meningkat dalam kurun waktu Juli—Oktober ini gegara varian AY.4.2.

Berdasarkan data World O Meters, terdapat 374.274 kasus baru Covid-19 di dunia. Adapun pada Minggu 24 Oktober 2021, Inggris melaporkan peningkatan kasus baru tertinggi, yakni 44.985 kasus.

"Varian ini merupakan turunan dari varian Delta, yang lumayan meningkatkan kasus konfirmasi yang ada di Inggris cukup lama, sejak Juli hingga Oktober tahun ini dan terus meningkat," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper