Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Meledak di Rusia, Kasus Kematian Catat Rekor Lagi

Pemerintah Rusia bersikeras bahwa tidak akan ada lockdown meski kasus infeksi dan kasus kematian akibat Covid-19 melonjak.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia kembali memencatat rekor kematian harian akibat virus Corona saat negara itu berjuang dengan lonjakan infeksi yang cepat dan tingkat vaksinasi yang tertinggal.

Meski kasus infeksi dan kasus kematian melonjak, pihak berwenang bersikeras bahwa tidak akan ada penguncian nasional baru.

Satuan tugas virus Corona pemerintah melaporkan 973 kematian akibat virus Corona pada Selasa (12/10) kemarin. Angka itu menunjukkan korban harian tertinggi sejak awal pandemi.

Rusia telah berulang kali mencapai rekor jumlah kematian harian bulan ini, dan infeksi harian juga mendekati level tertinggi sepanjang masa, dengan 28.190 kasus baru dilaporkan kemarin.

Meskipun jumlah korban meningkat dengan cepat, Kremlin tetap mengesampingkan penguncian nasional. Pemerintah mendelegasikan kekuatan untuk membuat keputusan tentang pengetatan pembatasan virus Corona kepada otoritas regional.

Infeksi yang melonjak telah meningkatkan tekanan pada sistem perawatan kesehatan Rusia sehingga rumah sakit terisi dengan cepat.

Berbicara pada pertemuan Kabinet, Menteri Kesehatan Mikhail Murashko mengatakan 11 persen dari 235.000 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Rusia berada dalam kondisi serius atau kritis.

Secara keseluruhan, gugus tugas virus Corona Rusia telah mencatat lebih dari 7,8 juta kasus yang dikonfirmasi dan 218.345 kematian, sedangkan jumlah kematian tertinggi di Eropa.

Akan tetapi badan statistik negara bagian, Rosstat telah melaporkan jumlah yang jauh lebih tinggi, yakni 418.000 kematian akibat Covid-19.

Jika angka yang lebih tinggi itu digunakan, Rusia akan menjadi negara yang paling terpukul keempat di dunia selama pandemi, setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India. Bahkan angka kematian yang lebih rendah hanya menggeser Rusia ke posisi kelima, setelah Meksiko.

Pemerintah Rusia menyalahkan peningkatan tajam infeksi dan kematian yang dimulai bulan lalu pada tingkat vaksinasi yang lambat. Hanya 47,8 juta orang Rusia, atau hampir 33 persen dari hampir 146 juta penduduknya, yang telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin virus Corona. Sebanyak 42,4 juta warga atau sekitar 29 persen telah divaksinasi penuh, menurut pemerintah.

Berbicara pada pertemuan dengan anggota parlemen Rusia yang baru terpilih, Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan pentingnya vaksinasi luas dan mendesak anggota parlemen untuk membantu mendorong penduduk untuk mendapatkan suntikan.

“Kita harus dengan sabar dan terus-menerus bekerja dengan orang-orang dan menjelaskan semua keuntungan profilaksis terhadap penyakit berbahaya itu,” kata Putin seperti dikutip ArabNews.com, Rabu (13/10/2021).

Putin menambahkan bahwa penduduk harus dibujuk untuk mendapatkan suntikan tanpa menggunakan tekanan administratif.

Di tengah gelombang infeksi yang cepat, beberapa wilayah Rusia telah membatasi kehadiran di acara-acara publik yang besar dan membatasi akses ke teater, restoran, dan tempat-tempat lain untuk orang-orang yang telah divaksinasi. Demikian juga dengan mereka yang baru saja pulih dari Covid-19 atau dites negatif dalam 72 jam sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper