Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah AS, Singapura Terus Buka Perbatasan dengan Negara Lain

Singapura tengah berdiskusi dengan sejumlah negara untuk membuka negaranya, termasuk dengan Australia, Selandia Baru, dan Jepang.
Warga menyeberang jalan di tengah penyebaran penyakit Covid-19 di Singapura, Jumat (14/5/2021)./Antara-Reuters
Warga menyeberang jalan di tengah penyebaran penyakit Covid-19 di Singapura, Jumat (14/5/2021)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Singapura terus membidik koridor perjalanan vaksinasi, setelah membuka negaranya kepada Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya.

Menteri Transportasi S. Iswaran mengatakan pemerintah tengah berdiskusi dengan sejumlah negara untuk membuka negaranya, termasuk dengan Australia, Selandia Baru, dan Jepang.

“Yang pasti, Australia adalah negara mitra yang penting buat kami. Dan ada konektivitas antara Singapura dengan Australia dan melalui Singapura ke negara-negara lainnya di dunia termasuk Selandia Baru dan Jepang,” katanya, dikutip dari Bloomberg, Senin (11/10/2021).

Dalam kesempatan terpisah, Iswaran mengemukakan pemerintah juga menambah negara-negara baru, termasuk Kanada, Denmark, Belanda, Spanyol, dan Korea Selatan.

“Ini sangat penting saya kira, karena ketika konektivitas di Asia dan Asia Pasifik mulai terbangun, akan sangat berdampak pada industri penerbangan, finansial, dan hub bisnis,” tekannya.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong terus mendorong strategi untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Pasalnya, Negeri Singa ini diakuinya tidak bisa terus menutup diri akibat Covid-19.

Singapura terus menambah daftar koridor perjalanan vaksinasi, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Italia. Dengan adanya koridor ini, turis asing yang sudah divaksin dari sejumlah negara ini bisa berkunjung ke Singapura tanpa harus melalui karantina yang dimulai pada 19 Oktober 2021.

Sebelumnya, Singapura juga menjalin kerja sama koridor perjalanan dengan Jerman dan Brunei Darussalam.

Lebih dari 3.100 warga negara dari Brunei Darussalam dan Jerman masuk ke Singapura melalui kerja sama koridor ini mulai 8 Oktober tahun ini. Dari angka tersebut, hanya terdeteksi 2 kasus Covid-19 dari kedua negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper