Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polda Papua Tetapkan 22 Orang Tersangka Penyerangan Suku Yali di Yahukimo

Akibat insiden penyerangan tersebut, puluhan orang dari Suku Yali akhirnya mengungsi karena takut ada serangan susulan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono./Antara-Laily Rahmawaty
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono./Antara-Laily Rahmawaty

Bisnis.com, JAKARTA - Polda Papua akhirnya menetapkan 22 orang jadi tersangka tindak pidana penyerangan Suku Yali di Yahukimo Papua pada Minggu (3/10/2021).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengemukakan, puluhan orang tersebut ditetapkan jadi tersangka, setelah tim penyidik Polda Papua memeriksa 37 orang saksi dalam perkara penyerangan itu.

"Total sudah ada 22 orang yang ditetapkan sebagai tersangka," tuturnya di Mabes Polri, Rabu (6/10/2021).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan akibat insiden penyerangan tersebut, puluhan orang dari Suku Yali akhirnya mengungsi karena takut ada serangan susulan.

Sejauh ini, kata Kamal, sudah ada sebagian warga yang kembali ke tempat asalnya hanya pada siang hari. Namun, pada malam hari, puluhan warga itu tetap bermalam di pengungsian.

"Sebagian warga ada yang kembali pada siangnya dan malam balik lagi ke pengungsian,” katanya.

Sebelumnya, peristiwa penyerangan suku Yali terjadi kemarin (3/10/2021). Akibatnya, enam orang meninggal dunia pada peristiwa tersebut. Sementara, korban luka-luka mencapai 31 orang.

Peristiwa itu dipicu kabar simpang siur alasan meninggalnya mantan Bupati Yahukimo saat tugas ke Jakarta. Padahal, pihak keluarga enggan dilakukan otopsi terhadap jenazah untuk mengetahui penyebab kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper