Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Destinasi Wisata Kembali Dibuka saat PPKM, CIPS: Perhatikan Profil Risiko Daerah!

Pemerintah memiliki wacana untuk membuka 20 destinasi wisata yang terbagi dalam beberapa wilayah saat PPKM.
Wisatawan lokal yang berasal dari golongan kelas menengah serta korporasi menjadi harapan agar industri wisata tetap berjalan./TWC
Wisatawan lokal yang berasal dari golongan kelas menengah serta korporasi menjadi harapan agar industri wisata tetap berjalan./TWC

Bisnis.com, JAKARTA – Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) menilai uji coba pembukaan 20 destinasi wisata di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) merupakan upaya yang dapat dimengerti dan dimaklumi.

Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Andree Surianta menuturkan industri pariwisata memang termasuk yang paling tertekan selama pandemi, maka uji coba pembukaan destinasi wisata bisa dimengerti. Namun, dia menilai kebijakan tersebut perlu dikaji secara mendalam.

Sekadar infomasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah memiliki wacana untuk membuka 20 destinasi wisata yang terbagi dalam beberapa wilayah.

Untuk wilayah DKI Jakarta yakni Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Kampung Budaya Betawi Setu Babakan.

Untuk wilayah Jawa Barat ada Taman Safari Indonesia, The Lodge Maribaya, Glamping Lake Rancabali, Kawah Putih, Jbound, dan Saung Mang Udjo.

Sementara untuk Jawa Tengah dan DIY adalah Grand Maerakaca Taman Mini, TWC Borobudur, TWC Prambanan, Taman Satwa Taru Jurug, Taman Tebing Breksi, Gembira Loka Zoo, dan Hutan Pinus Asri Mangunan.

Kemudian Jawa Timur adalah Taman Rekreasi Selecta, Jatim Park 2, Hawai Group, serta Maharani Zoo dan Gua.

Dia menyampaikan pemerintah perlu memperhatikan profil risiko masing-masing daerah. Paling tidak bisa dilihat dari tingkat kasus konfirmasi sebagai indikator seberapa aktifnya pandemi di daerah tersebut.

Andree melanjutkan, dari provinsi yang direncanakan untuk dibuka, hanya Jawa Tengah dan Jawa Barat yang sudah masuk kategori baik berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yaitu jumlah kasus konfirmasi di tingkat 1.

“Sedangkan, Yogyakarta dan Jakarta sebenarnya masih kurang baik karena jumlah kasus konfirmasi masih tingkat 2. Bahkan kalau dilihat dari segi tren rawat inap dan kematian, maka Yogyakarta malah masih di tingkat 3,” kata Andree, Selasa (14/9/2021).

Untuk diketahui, indikator tingkat 1 dari WHO ialah memiliki kurang dari 20 kasus konfirmasi per 100 penduduk per minggu. Sedangkan, untuk tingkat 2 adalah dengan 20—50 kasus konfirmasi per 100 penduduk per minggu.

Dia melanjutkan, memang tidak ada destinasi wisata yang dibuka di provinsi dengan tingkat 4, tetapi sepertinya lebih baik kalau pembukaan tempat wisata dilakukan saat daerah sudah mampu mencapai tingkat 1 di semua standar.

Namun, Andree mengatakan bahwa daerah yang berhasil sampai tingkat 1 juga tidak sepenuhnya aman karena tempat wisata biasanya terbuka untuk pengunjung dari luar daerah.

“Tidak mudah mencegah wisatawan dari Yogyakarta untuk berwisata ke Jawa Tengah, misalnya. Jadi, bisa saja terjadi lonjakan kasus lagi kalau protokol kesehatan di tempat wisata tidak diterapkan dengan ketat, terutama dalam hal mencegah kerumunan,” ujarnya.

Menurutnya, ada baiknya agar syarat yang diterapkan bukan mengurangi jumlah pengunjung, tetapi setiap destinasi memiliki batasan jumlah per hari sehingga jika sudah mencapai kapasitas destinasi tidak menerima pengunjung baru.

Selain itu, syarat-syarat lain juga tetap perlu dijalankan, seperti menunjukkan bukti vaksinasi. Tempat wisata juga sebaiknya melakukan rapid tes antigen sebelum beli tiket, sehingga setidaknya ada proses screening.

“Yang terakhir dan paling penting adalah kesediaan menutup kembali obyek wisata bila ternyata malah menjadi sumber penularan/klaster baru. Toh, ini kan uji coba, jadi tetap ada kemungkinan tidak berhasil,” kata Andree.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper