Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penularan Kalah Cepat dari Delta, Covid-19 Varian Mu Resisten Vaksin

Mutasi Virus Corona varian baru Mu tersebut sampai saat ini belum terdeteksi masuk ke Indonesia.
Ilustrasi - Virus Corona makro dan varian MU (VOI),B.1.621,B.1.617.1,C.37.Covid-19 Delta plus, varian MU. Virus SARS-CoV-2 bermutasi./Antara
Ilustrasi - Virus Corona makro dan varian MU (VOI),B.1.621,B.1.617.1,C.37.Covid-19 Delta plus, varian MU. Virus SARS-CoV-2 bermutasi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kini tengah mengantisipasi kemunculan varian Covid-19 jenis baru bernama Mu yang sudah terdeteksi di wilayah Kolombia.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 jenis Mu tersebut tidak sehebat Delta yang mudah sekali menyebar dari manusia ke manusia.

"Varian Covid-19 jenis baru bernama Mu yang kini terdeteksi di Kolombia sudah muncul, tetapi masih mempunyai resisten terhadap vaksin di laboratorium," tuturnya dalam keterangan PPKM di Jakarta, Senin (6/9/2021).

Kendati demikian, varian baru Mu tersebut sampai saat ini belum terdeteksi masuk ke Indonesia.

"Kami sudah melakukan tracing untuk mendalami varian baru itu dan hasilnya belum ada di Indonesia ya," katanya.

Varian Mu dikenal sebagai B.1.621 dan pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021 dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai variant of interest (VOI).

Label VOI, seperti dikutip dari Livescience, Jumat (3/9/2021), berarti prevalensi varian tersebut meningkat di beberapa area dan mutasi ini cenderung mempengaruhi karakteristik virus, seperti penularan atau tingkat keparahan penyakit.

Menurut WHO, varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan vaksin.

Varian Mu Data awal studi laboratorium, menunjukkan antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap vaksinasi Covid-19 atau infeksi sebelumnya kurang mampu menetralisir atau mengikat dan menonaktifkan varian mu.

Namun, temuan ini masih perlu dikonfirmasi melalui penelitian selanjutnya. Sejauh ini, varian Mu telah terdeteksi di 39 negara, termasuk di Amerika Selatan, Eropa dan Amerika Serikat.

Sebuah studi dari University of Miami mendeteksi varian ini pada 9 persen kasus di Jackson Memorial Health System di Miami, menurut Medpage Today.

Meskipun Mu ditemukan kurang dari 0,1 persen dari semua kasus Covid-19 di seluruh dunia, tetapi varian ini menyumbang 39 persen dari kasus di Kolombia dan 13 persen di Ekuador, dan telah meningkat prevalensinya di area tersebut. WHO menyatakan masih memerlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami varian Mu dan penyebarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper