Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAN Gabung Koalisi Pemerintah, Partai Oposisi Tak Bisa 'Nyapres'

Dengan bergabungnya PAN ke koalisi pemerintah, maka hanya tersisa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang menjadi oposisi.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan. -Bisnis.com/Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA — Pakar Komunikasi Politik Univesitas Paramadina Hendri Satrio menilai masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi pemerintah bisa dipandang sebagai strategi untuk menghadapi pemilihan presiden mendatang.

Pasalnya, jelas dia, dengan bergabungnya PAN ke koalisi pemerintah, maka hanya tersisa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang menjadi oposisi.

Menurutnya, berdasarkan perhitungan ambang batas minimum presidensial atau presidential threshold, maka partai oposisi tidak bisa mengajukan calon presidennya. 

“Itu menjadi strategis karena setelah PAN masuk [koalisi] tinggal PKS dan Demokrat. Kalau hitung—hitungan threshold gak bisa mereka ajukan calon presiden sendiri,” katanya kepada Bisnis, Kamis (26/8/2021).

Lebih lanjut, dia menyebut keberadan PAN juga semakin memperkuat posisi pemerintah dalam mengambil kebijakan dan yang lainnya. Hensat, panggilan akrab Hendri Satrio, juga memprediksi PAN akan memperoleh ‘jatah kursi’ di kabinet.

“Kemungkinan mereka [PAN] akan mendapatkan jatah kursi di kabinet. Kelihatannya posisi yang diisi profesional yang akan diberikan kepada PAN,” katanya.

Terkait nama sosok yang akan bergabung di kabinet, Hensat menyebut Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Suparno sebagai calon yang paling berpotensi.

“Buat PAN kalau mau ada kaderisasi atau pengalaman ya baiknya Eddy yang masuk [kabinet],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper