Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra menekankan pentingnya Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dari sisi pertahanan seiring dengan tantangan geopilitik di kawasan.
Hal tersebut disampaikan dalam 4th International Maritime Security Symposium (IMSS) 2021 yang diselenggarakan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) pada Senin (23/8/2021).
Wamenhan mengatakan Indonesia sebagai inisiator AOIP memandang pentingnya pendekatan Asean terhadap Indo-Pasifik dari perspektif pertahanan, khususnya kerja sama pertahanan dengan mitra dialog Asean yang telah berkontribusi besar dalam menciptakan perdamaian dan kemakmuran di dunia.
AOIP dari perspektif pertahanan berfungsi sebagai panduan bagi Asean di bidang kerja sama pertahanan dan interaksi ADMM [pertemuan menteri pertahanan Asean] dengan mitra dialog.
"Selain itu, AOIP juga bertujuan menjembatani kepentingan negara-negara Indo-Pasifik dalam menjaga perdamaian, keamanan, dan kemakmuran dengan peran sentral serta strategis ASEAN”, kata Wamenhan seperti dikutip dari siaran pers.
AOIP adalah salah satu bentuk kerja sama kawasan Asean-Indo Pasifik dalam meningkatkan rasa saling percaya melalui kultur dialog hingga terbentuknya kepercayaan strategis.
AOIP menekankan pentingnya kerja sama inklusif ketimbang rivalitas. Adanya AOIP menunjukkan bahwa Asean tidak berpihak pada kekuatan besar tertentu demi menjaga perdamaian kawasan.
Hal ini merupakan respon dari dinamika geopolitik yang berkembang saat ini, demi memastikan kawasan tetap stabil, damai, dan sejahtera.
Untuk itu, kerja sama AOIP akan mendorong mitra eksternal Asean dalam melakukan kerja sama praktis pada empat bidang utama yang diidentifikasi dalam AOIP.
Keempat bidang kerja sama tersebut, salah satunya adalah bidang kerja sama maritim yang mencakup peningkatan penyelesaian sengketa secara damai, peningkatan keselamatan dan keamanan maritim, kebebasan navigasi dan penerbangan, serta penanganan kejahatan internasional.
Hal lainnya, juga mencakup kerja sama untuk pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, kerja sama mengatasi masalah lingkungan laut serta kerja sama teknis dalam ilmu kelautan.
IMSS tahun ini diikuti 259 peserta dari 37 negara sahabat dengan mengambil tema kerja sama internasional keamanan Maritim.
Sebelumnya, Pertemuan Menteri Pertahanan Asean pada Juni 2021, telah menyepakati Makalah Diskusi Outlook Asean tentang Indo-Pasifik dari Perspektif Pertahanan.