Bisnis.com, JAKARTA — Para relawan pencinta alam yang tergabung dalam Mandalawangi Bergerak akan melaksanakan program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat kaki gunung. Program yang didukung TNI dan Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam & Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini diharapkan dapat mendorong pemulihan sektor perekonomian dan pariwisata di wilayah sekitar.
Penasihat Mandalawangi Bergerak Heru Budiargo menyampaikan, dengan adanya program vaksinasi untuk masyarakat kaki gunung, diharapkan bisa membantu memenuhi kekebalan kelompok atau herd immunity di wilayah tersebut.
“Bila kondisi di sana sudah aman, kegiatan sektor pariwisata alam bisa kembali berjalan. Alhasil akan berdampak positif pada kegiatan perekonomian di wilayah sekitar,” ujar Heru Budiargo yang juga aktivis pencinta alam.
Sebagai gambaran, masyarakat kaki gunung merupakan ujung tombak dari pariwisata alam pegunungan. Interaksi langsung para pendaki dengan masyarakat sekitar dapat membawa risiko penyebaran virus Covid-19 dari maupun kepada mereka.
“Berdasarkan data geografis kewilayahan pariwisata alam pegunungan, termasuk menyangkut jumlah pendaki di masing-masing gunung per tahun, kami berharap program ini dapat membantu pelaksanaan distribusi dan pemerataan vaksinasi ke daerah terpencil termasuk masyarakat kaki gunung ini,” tambah Heru.
Sementara itu, Komandan Komando Resort Militer 061/Suryakancana Achmad Fauzi mengatakan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah, TNI akan selalu siap menjalankan perintah serbu vaksin, dan mendukung kegiatan program vaksinasi masyarakat kaki gunung. “TNI manunggal bersama rakyat.”
Dia menjelaskan, pihak Korem 061/Suryakancana sudah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam program Serbuan Vaksinasi Indonesia. Tercatat sebanyak 321.214 penerima vaksin hingga Minggu (22/8/2021) yang dijalankan bersama sejumlah Kodim di Jajaran Bogor, Sukabumi dan Cianjur serta para relawan dan masyarakat sekitar.
“Korem 061/Suryakancana bekerja sama dengan Mandalawangi Bergerak akan menyalurkan vaksin untuk 3.000 orang, sejalan dengan program Semangat Serbuan Vaksinasi Indonesia,” lanjut Achmad Fauzi.
Mandalawangi Bergerak termotivasi untuk berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan pemerataan program Vaksinasional Covid-19. Sementara pemerintah pun juga memerlukan dukungan yang kuat perihal distribusi vaksin ke seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini, Mandalawangi Bergerak tengah menjalankan pilot project vaksinasi masyarakat kaki gunung, dengan menyasar pada tiga titik lokasi di wilayah kaki Gunung Gede-Pangrango, yakni Cibodas, Salabintana dan Gunung Putri. Target pemberian vaksin di tiga titik tersebut mencapai 3.000 orang.
Ketua Mandalawangi Bergerak Rahmi Hidayati menambahkan, dukungan untuk penyediaan vaksin sudah didapat dari TNI dan pendataan peserta dibantu oleh aparat desa serta aktivis kegiatan alam setempat. Sementara pelaksanaan di lapangan difasilitasi oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
“Kami sangat mengharapkan dukungan dari warga sekitar atas pelaksanaan program vaksinasi masyarakat kaki gunung ini. Mudah-mudahan yang sudah mendaftar, secara fisik atau kesehatan memang dapat menerima vaksin. Dan yang lebih penting lagi, mereka memiliki kesadaran penuh soal perlunya menjaga imunitas melalui vaksinasi,” ujar Rahmi.
Sebagai langkah literasi program vaksinasi, Rahmi meminta kepada masyarakat kaki gunung untuk tidak terlalu khawatir dengan kegiatan vaksinasi. Sebab, sesuai dengan instruksi pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia beserta Ikatan Dokter Indonesia, program vaksinasi suci, halal dan aman.
“Sekarang saatnya kita memikirkan kesehatan untuk menghindari fatalitas dari virus COVID-19. Dengan vaksinasi diharapkan bisa menekan dan mengurangi risiko terserang virus COVID-19,” kata Rahmi.
Selain pilot project masyarakat kaki Gunung Gede-Pangrango, Mandalawangi Bergerak dibantu KLHK juga tengah mendata kawasan wisata alam Indonesia lainnya seperti Gunung Ciremai, Merbabu, Sindoro, Lawu dan lainnya.
“Mandalawangi Bergerak sebagai gabungan dari relawan pencinta alam dan organisasi pendaki gunung memiliki tanggung jawab atas terciptanya suasana yang aman dari pandemic COVID-19,” terang Rahmi.