Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Mundur, Muhyiddin Ditunjuk Raja sebagai Perdana Menteri Sementara Malaysia

Pengunduran diri perdana menteri itu terjadi di tengah permainan kekuatan politik yang sedang bersaing di Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) melambaikan tangan sebelum berangkat untuk upacara pelantikan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (1/3/2020). Muhyiddin diangkat sebagai perdana menteri pada 29 Februari oleh raja negara itu untuk mengakhiri pergolakan enam hari perebutan kekuasaan setelah Mahathir Mohamad tiba-tiba mengundurkan diri pada hari Senin karena pertengkaran dalam koalisinya yang dulu. Bloomberg/Samsul Said
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) melambaikan tangan sebelum berangkat untuk upacara pelantikan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (1/3/2020). Muhyiddin diangkat sebagai perdana menteri pada 29 Februari oleh raja negara itu untuk mengakhiri pergolakan enam hari perebutan kekuasaan setelah Mahathir Mohamad tiba-tiba mengundurkan diri pada hari Senin karena pertengkaran dalam koalisinya yang dulu. Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin akhirnya ditunjuk sebagai perdana menteri sementara Malaysia setelah pengunduran dirinya diterima oleh raja pada siang ini.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Istana Negara dikatakan bahwa raja telah menerima surat pengunduran diri dari Muhyiddin dan seluruh Kabinet yang berlaku mulai hari ini, Senin (16/8/2021).

"Setelah pengunduran dirinya, Yang Mulia telah setuju bahwa Yang Terhormat Tan Sri Mahiaddin bin Md Yasin akan menjabat sebagai perdana menteri sementara sampai perdana menteri baru ditunjuk," menurut keterangan Istana seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (16/8/2021).

Sebelumnya, Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin menulis di Instagram: "Kabinet telah mengajukan pengunduran diri kami kepada Agong. Terima kasih atas kesempatan untuk, sekali lagi, mengabdi pada bangsa. Semoga Tuhan memberkati Malaysia."

Sedangkan, Menteri Senior Hishammuddin Hussein menyatkan dalam akun Twitter: "Merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa untuk melayani negara kita tercinta dan rakyatnya."

Pada Senin (16/8/2021) pagi, Muhyiddin memimpin rapat Kabinet, sebelum melanjutkan audiensi kerajaan dengan Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Pengunduran diri perdana menteri itu terjadi di tengah permainan kekuatan politik yang sedang bersaing di Malaysia.

Awal bulan ini, sejumlah anggota parlemen Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang dipimpin oleh presiden partai Ahmad Zahid Hamidi, menarik dukungan mereka untuk Muhyiddin. Akibatnya, Muhyiddin kehilangan mayoritas di parlemen.

Perdana menteri awalnya bersikeras bahwa dia masih memimpin mayoritas parlemen dan berjanji untuk membuktikan legitimasinya melalui sebuah mosi yang dijadwalkan akan diajukan di parlemen pada 7 September.

Jumat lalu, Muhyiddin muncul dalam pidato yang disiarkan televisi untuk mencari dukungan bipartisan untuk bertahan dari mosi tersebut.

Namun, usulannya ditolak oleh Pakatan Harapan (PH), yang mengatakan bahwa hal itu pada dasarnya adalah pengakuan terbuka bahwa dia telah kehilangan dukungan dari mayoritas Majelis Rendah. Sedangkan, blok oposisi memintanya untuk mundur.

UMNO juga mengatakan tidak akan mempertimbangkan tawaran dari "seseorang yang tidak lagi memiliki legitimasi". Karena itu dia menyebut tawaran itu sebagai "penyuapan terbuka".

Muhyiddin adalah presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang memimpin pemerintahan Perikatan Nasional.

Dia dilantik sebagai perdana menteri kedelapan negara itu pada 1 Maret 2020 setelah terjadi perebutan kekuasaan yang membuatnya menarik Bersatu keluar dari koalisi PH yang berkuasa saat itu.

Selama 17 bulan masa jabatannya sebagai perdana menteri, Muhyiddin dikritik oleh beberapa pihak karena gagal memimpin pemerintah Malaysia secara efektif dalam menangani pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper