Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Prediksi Pemerintah Turunkan Level PPKM di Jakarta dan Kota Besar Lainnya

Hermawan beralasan indikator pandemi Covid-19 seperti kasus aktif, tingkat rawatan pasien di rumah sakit rujukan dan tingkat kematian konsisten melandai selama PPKM Level 4 belakangan ini.
Petugas kepolisian berjaga di pos pemeriksaan ganjil genap yang diterapkan karena adanya perpanjangan PPKM level 4 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (15/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penurunan status level PPKM di Jakarta tidak dapat ditetapkan hanya berdasarkan permintaan publik karena harus merujuk ke sejumlah kriteria yang memiliki tolak ukur. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Petugas kepolisian berjaga di pos pemeriksaan ganjil genap yang diterapkan karena adanya perpanjangan PPKM level 4 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (15/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penurunan status level PPKM di Jakarta tidak dapat ditetapkan hanya berdasarkan permintaan publik karena harus merujuk ke sejumlah kriteria yang memiliki tolak ukur. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra  memperkirakan pemerintah bakal menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya di pulau Jawa.

Hermawan beralasan indikator pandemi Covid-19 seperti kasus aktif, tingkat rawatan pasien di rumah sakit rujukan dan tingkat kematian konsisten melandai selama PPKM Level 4 belakangan ini.

“Kelihatannya mulai ada relaksasi tetapi tidak boleh terlena harus hati-hati bahwa akan ada pelonggaran ya kelihatannya mulai ada relaksasi tetapi tidak bisa sporadis membuka 100 persen,” kata Hermawan melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Kendati demikian, Hermawan meminta pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil jalan relaksasi pembatasan mobilitas masyarakat tersebut. Pasalnya, kebijakan yang keliru bakal memperparah penanganan pandemi di Tanah Air nantinya.

“Yang sifatnya kebutuhan tersier masih harus dipertimbangkan seperti sektor pariwisata yang mengundang kerumunan tetapi sektor-sektor ekonomi seperti pasar, mal dan grosir boleh jadi mengalami penyesuaian,” tuturnya.

Luar Jawa-Bali

Sementara itu, kebijakan PPKM Level 4 dan 3 di luar Pulau Jawa dan Bali bakal tetap berlanjut satu pekan ke depan. Dia mengatakan situasi pandemi di luar Pulau Jawa dan Bali relatif memiliki kondisi yang berbeda.

“Di luar Jawa dan Bali sedikit berbeda karena puncaknya baru berlangsung dua pekan ini,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengakui adanya keterlambatan pelaporan, baik untuk kasus terkonfirmasi, kasus sembuh, maupun kasus meninggal, khususnya akibat peningkatan kasus dua bulan terakhir. Saat ini, masih lebih dari 50.000 kasus belum terupdate status akhirnya.

“Kementerian Kesehatan mendukung pemerintah daerah untuk menyelesaikan updating kasus ini dalam waktu sesingkat singkatnya, agar sesegera mungkin kita dapat menyajikan data yang lebih akurat dan tepat waktu,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengutip keterangan KPCPEN, Minggu (15/8/2021).

Nadia menegaskan, angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada publik setiap harinya. Saat ini komponen angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk kita dapat menentukan level PPKM lebih tepat.  

Dia pun memastikan, pihaknya tetap berkomitmen tinggi terhadap transparansi data dan untuk melakukan perbaikan terus menerus terhadap kualitas data nasional.

Nadia juga menyampaikan, secara nasional, terjadi penurunan kasus konfirmasi sebanyak 18 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Akan tetapi, terdapat varian di setiap provinsi. Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung mencatatkan peningkatan kasus lebih dari 20 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper