Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Keputusan Jokowi Soal PPKM Level 4 Malam Ini, Lanjut atau Tidak?

Presiden Jokowi berturut-turut menerapkan PPKM Level 4 pada 21-25 Juli 2021, PPKM Level 4 mulai 26 Juli-2 Agustus serta diperpanjang kembali hingga 9 Agustus 2021.
rnPresiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/7/2021). Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli dan akan melakukan pembukaan secara bertahap mulai 26 Juli 2021. ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presidenrn
rnPresiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/7/2021). Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli dan akan melakukan pembukaan secara bertahap mulai 26 Juli 2021. ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presidenrn

Bisnis.com, JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 akan berakhir hari ini. Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat dinantikan publik untuk menjelaskan situasi terkini terkait pandemi di Indonesia.

Setelah pemerintah menerapkan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021, Presiden Jokowi berturut-turut menerapkan PPKM Level 4 pada 21-25 Juli 2021, PPKM Level 4 mulai 26 Juli-2 Agustus serta diperpanjang kembali hingga 9 Agustus 2021.

Kebijakan ini dilakukan pemerintah untuk menekan laju penularan serta menekan mobilitas penduduk. Meski memberikan penyesuaian baru pada tiap perpanjangan PPKM Level 4, masyarakat masih menanti kebijakan lanjutan dari pemerintah.

Berkaca dari penerapan PPKM sejak 2 Juli, hingga kini kasus harian Covid-19 belum benar-benar turun bahkan jauh dari target. Saat memberlakukan PPKM Darurat, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan target ambisius penurunan kasus harian.

“Kita berharap dengan waktu itu, kita bisa menurunkan sampai di bawah 10.000 atau mendekati 10.000,” kata Luhut dalam keterangan resmi kanal Youtube Setpres, Kamis (1/7/2021).

Meski begitu, dengan PPKM Darurat dan tiga kali PPKM Level 4, realisasi di lapangan masih jauh dari harapan. Pada hari terakhir PPKM Level 4 Jilid 3 ini, kasus harian masih bertambah 20.709 orang, sehingga totalnya menjadi 3.686.740 kasus konfirmasi.

Dilihat dari kasus harian di secara keseluruhan di Indonesia, umumnya angka kasus mengalami fluktuasi meski berangsur turun beberapa hari terakhir.

Kasus Turun, Testing Juga Turun

Kita mulai dari 1 Agustus. Angka kasus harian bertambah 30.738 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian turun menjadi 22.404 pada 2 Agustus.

Setelah itu, kasus harian kembali naik menjadi 33.900 pada 3 Agustus dan kembali naik sehari setelahnya yakni 35.867 kasus. Pada 5 Agustus, angka konfirmasi berada pada 35.764 kasus.

Sebelum turun kembali, kasus harian meroket tajam menjadi 39.532 kasus pada 6 Agustus dan turun menjadi 31.753 pada 7 Agustus. Kasus kemudian turun lagi menjadi 26.415 pada 8 Agustus dan menjadi 20.709 pada hari ini.

Penurunan ini tidak bisa dibanggakan. Pasalnya laporan Satgas Covid-19 tersebut terjadi seiring dengan naik turunnya pemeriksaan spesimen.

Menanti Keputusan Jokowi Soal PPKM Level 4 Malam Ini, Lanjut atau Tidak?
Ilustrasi swab test Covid-19 - Bisnis

Secara ringkas, pemeriksaan spesimen pada 1 Agustus mencapai 178.375 sampel. Kemudian 151.216 sampel pada 2 Agustus, 248.226 spesimen (3/8), 242.328 sampel (4/8), 248.556 sampel (5/8), 237.556 pada (6/8).

Kemudian 235.967 sampel diperiksa pada (7/8), turun menjadi 166.764 sampel pada (8/8) dan berakhir dengan pemeriksaan 145.202 sampel pada hari ini 9 Agustus 2021.

Penurunan ini cukup kontradiktif dengan pernyataan Presiden Jokowi untuk meningkatkan testing dan tracing hingga penguatan penanganan di lapangan. Padahal langkah itu akan menjadi acuan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan terkait penanganan pandemi.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito berdalih penurunan jumlah pemeriksaan terjadi kemungkinan karena masih terdapat kekurangan dalam pencatatan dan pelaporan data Covid-19.

“Kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam pencatatan dan pelaporan data Covid-19,” terangnya kepada Bisnis.

Lonjakan Kasus di Luar Jawa-Bali

Presiden Jokowi mengklaim kasus Covid-19 di Jawa dan Bali mengalami tren penurunan selama penerapan PPKM Level 4. Namun, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi penularan virus Corona.

"Kita patut bersyukur angka-angka pandemi menunjukkan bahwa di Jawa dan di Bali mulai sedikit menurun dan utamanya di Jakarta," ungkap Presiden Joko Widodo di RS Modular Pertamina Tanjung Duren, Jumat (6/8/2021).

Jokowi mengungkapkan angka-angka keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) mulai menurun dibandingkan dengan data yang dilihatnya setiap hari pada 6-8 pekan lalu.

"Di Wisma Atlet BOR-nya sempat di sekitar 90-an persen. Pagi hari ini tadi saya mendapatkan informasi angkanya sudah berada pada posisi 25 persen BOR nya tetapi juga kita harus tetap waspada hati-hati terus bersiap-siap, jaga-jaga," ujarnya.

Kondisi berbeda terjadi di daerah-daerah luar Jawa Bali yang mengalami kenaikan kasus. Catatan pemerintah, kasus harian di luar Jawa Bali berada di kisaran 13.200 kasus pada 25 Juli atau 34 persen kasus baru nasional. Kemudian menjadi 13.589 per 1 Agustus atau 44 persen total kasus baru nasional.

Kasus kembali meningkat menjadi 21.374 di luar Jawa Bali pada 6 Agustus 2021. Angka ini setara dengan 54 persen dari total kasus baru secara nasional.

“Saya perintahkan kepada Panglima TNI, kepada Kapolri, untuk betul-betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda, dan Danrem, Dandim, Kapolres untuk betul-betul secara cepat merespons dari angka-angka yang tadi saya sampaikan. Karena kecepatan itu ada di situ,” kata Jokowi Sabtu (7/8/2021).

Meski begitu, pemerintah diminta tidak meninggalkan konsentrasi untuk menangani kasus di Jawa-Bali.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai kondisi pandemi di Jawa-Bali masih serius di akhir masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4.

“Jawa-Bali sendiri sebetulnya situasinya masih serius setidaknya sampai awal September. Nah karena sekarang tren di Jawa - Bali masuk ke desa dan daerah,” kata Dicky, Senin (9/8/2021).

Bahkan daerah pedesaan lanjutnya, mengalami kenaikan tingkat kematian akibat pandemi ini hingga 10 kali lipat dibandingkan kondisi biasa.

Sebab itu, dia mengatakan bahwa penguatan testing dan tracing jangan hanya sekadar imbauan. Menurutnya perlu ada program khusus dan mengikat serta dipantau secara ketat.

Perlukah Perpanjangan PPKM Level 4?

Dicky Budiman menyarankan pemerintah untuk memperpanjang PPKM Level 4 hingga sepekan ke depan. Upaya ini perlu untuk memberi kelonggaran waktu pemulihan di sektor fasilitas kesehatan dan sistem kesehatan.

“Termasuk juga SDM, kemudian juga penyediaan fasilitas medis, oksigen, alat obat-obatan dan sebagainya. Yang paling penting adalah penguatan jaring pengaman,” ujarnya.

Pun begitu, kebijakan ini tetap harus melihat kemampuan pemerintah termasuk dukungan insentif baik sosial maupun ekonomi.

Dia menyadari bahwa PPKM memang tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Pasalnya kebijakan ini memakan ongkos yang tidak sedikit.

Walakin, pemerintah dinilai perlu konsisten dengan penerapan testing, tracing dan treatment serta memberlakukan 5M sekaligus percepatan vaksinasi. Tiga langkah ini diyakini sangat berkontribusi pada penanganan pandemi selain pemberlakuan PPKM.

Adapun, daerah di luar Jawa-Bali diminta untuk belajar banyak pada penanganan pandemi di dua kepulauan tersebut. Bahkan, Dicky mewanti-wanti kenaikan di Sumatra dan NTT.

“Pulau di luar Jawa-Bali harus memperkuat strategi 3T dan 5M serta vaksinasinya.”

Sementara itu, sumber di lingkungan pemerintah menyebutkan bahwa pengumuman PPKM akan disampaikan Presiden Jokowi malam ini dilanjutkan penjelasan dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan.

Kabarnya, akan ada penyesuaian dalam penerapan protokol kesehatan dan monitoring ketat di sejumlah sektor. Meski begitu, informasi ini belum dapat dikonfirmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper