Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Lawan Taliban, AS Siap Evakuasi Pegawai Lokal Afghanistan

Evakuasi yang dijuluki Operasi Pengungsi Sekutu, akan dimulai pada minggu terakhir bulan Juli, kata Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki.
Serangan taliban di Afghanistan/Reuters
Serangan taliban di Afghanistan/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan segera mengevakuasi pemohon visa imigrasi khusus warga Afghanistan yang nyawanya terancam karena bekerja dengan Pemerintah AS sebagai penerjemah dan peran lain menurut Gedung Putih.

Evakuasi, yang dijuluki Operasi Pengungsi Sekutu, akan dimulai pada minggu terakhir bulan Juli, kata Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pengarahan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (15/7/2021).

Langkah itu dilakukan setelah pertempuran antara pasukan Afghanistan yang didukung AS dengan Taliban meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Para gerilyawan tersebut memperoleh banyak wilayah dan merebut wilayah perbatasan.

"Alasan kami mengambil langkah ini adalah karena mereka adalah individu yang berani. Kami ingin memastikan bahwa kami mengakui dan menghargai peran yang telah mereka mainkan selama beberapa tahun terakhir," kata Psaki.

Presiden Joe Biden telah secara resmi mengakhiri misi militer AS di Afghanistan pada 31 Agustus 2021.

Jenderal AS yang memimpin misi tersebut, Austin Miller, melepaskan komando pada sebuah upacara pada hari Senin (12/7/2021), sebuah akhir simbolis dari perang terpanjang Amerika Serikat.

Psaki mengaku tidak dapat memberi informasi  secara spesifik jumlah warga Afghanistan yang akan berada dalam penerbangan evakuasi awal untuk alasan operasional dan keamanan.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan evakuasi awal akan mencakup sekitar 2.500 orang dan kemungkinan mereka akan ditempatkan di fasilitas militer di Amerika Serikat saat aplikasi visa mereka diproses.

Keputusan akhir belum dibuat karena sifatnya khusus, kata pejabat itu.

Program Visa Imigran Khusus tersedia untuk orang-orang yang bekerja dengan Pemerintah AS atau pasukan militer pimpinan Amerika Serikat selama perang Afghanistan yang dimulai pada tahun 2001.

Program serupa tersedia untuk warga Irak yang bekerja dengan Pemerintah AS di negara itu setelah invasi AS pada 2003, tetapi tidak ada aplikasi yang diterima setelah September 2014.

Pemerintahan Biden telah berada di bawah tekanan dari anggota parlemen dari kedua partai politik AS dan kelompok advokasi untuk mulai mengevakuasi ribuan pemohon visa imigrasi khusus beserta keluarga mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper