Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diplomasi Vaksin, Cara AS dan China Menabur Pengaruh di Dunia

Secara pragmatis, diplomasi vaksin menguntungkan kedua belah pihak. AS atau China dan negara penerima vaksin mendapat manfaatnya masing-masing.
Ilustrasi-Diplomasi vaksin menjadi jalan bagi China dan AS menaburkan benih pengaruh di dunia./Istimewa
Ilustrasi-Diplomasi vaksin menjadi jalan bagi China dan AS menaburkan benih pengaruh di dunia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 selain memberi peluang banyak negara untuk berbagi juga membuka peluang negara besar menabur pengaruh di dunia.

Washington dinilai telah bersaing dengan Beijing untuk memperdalam pengaruh geopolitik melalui apa yang disebut sebagai diplomasi vaksin.

Diplomasi untuk kepentingan kekuasaan geopolitik itu terasa, meskipun secara resmi berbagi vaksin disebutkan untuk menyelamatkan nyawa dan mengakhiri pandemi.

China telah lebih dulu menjalankan diplomasi vaksin ke sejumlah kawasan. Kini, giliran Amerika Serikat (AS) yang melakukannya.

AS berencana mengirimkan empat juta dosis vaksin Covid-19 Moderna ke Indonesia untuk memerangi ledakan wabah virus Corona.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi kemarin mengatakan vaksin untuk Indonesia akan dikirim melalui program vaksin global COVAX.

Sullivan menegaskan donasi itu menggarisbawahi dukungan Amerika Serikat untuk rakyat Indonesia dalam memerangi lonjakan kasus Covid-19. Kedua pejabat tersebut juga membahas rencana AS untuk meningkatkan bantuan untuk upaya tanggapan Covid-19 Indonesia yang lebih luas, menurut pernyataan itu ssperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Sabtu (3/7/2021).

“Sullivan menyoroti pentingnya tempat pemerintahan Biden-Harris di Indonesia, Asia Tenggara dan mengakhiri pandemi secara lebih luas dan menjanjikan dukungan berkelanjutan dan keterlibatan tingkat tinggi,” menurut pernyataan itu.

Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dan telah berjuang melawan salah satu wabah virus Corona terburuk di Asia. Indonesia telah mencatat rekor infeksi baru pada delapan dari 12 hari terakhir, termasuk 25.830 kasus pada Jumat (2/7), dan rekor 539 kematian dalam sehari.

Selama ini Indonesia sebagian besar mengandalkan vaksin dari Sinovac Biotech China, tetapi terus berupaya mendiversifikasi sumber pasokan.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan pihaknya mengizinkan vaksin Moderna untuk penggunaan darurat.

Selain untuk Indonesia, Pemerintahan Joe Biden berjanji bulan lalu untuk membagikan 80 juta vaksin tahap awal buatan AS secara global. Hal itu disampaikan di tengah kekhawatiran atas perbedaan tingkat vaksinasi antara negara maju dan berkembang.

Biden juga mengatakan akan membeli 500 juta vaksin Pfizer-BioNTech untuk didistribusikan ke Uni Afrika dan 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Secara pragmatis, diplomasi vaksin menguntungkan kedua belah pihak. AS dan negara penerima vaksin mendapat manfaatnya masing-masing. Begitu juga dengan diplomasi vaksin yang dijalankan China terhadap negara yang dibantunya.

Bagi negara-negara penerima bantuan, AS juga China adalah sama-sama donatur vaksin. Tapi, halnya menjadi berbeda jika dikaitkan dengan keharusan memilih salah satu dari keduanya.

Hingga saat ini, banyak negara masih bimbang apakah harus memilih Paman Sam yang tua tapi berpengaruh atau berpihak kepada Beijing yang muda namun agresif. Sejauh ini cara paling aman adalah bermitra dengan keduanya. Memilih hanya salah satu dari keduanya bisa mendatangkan konsekuensi yang tidak sederhana.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : ChannelNewsAsia.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper