Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Alutsista Rp1.700 Triliun, Ekonom: Untuk Jaga Sumber Ekonomi

Pembelian alutsista merupakan kewajiban pemerintah untuk menjaga kedaulatan Indonesia dan sumber-sumber ekonomi.
Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan agar nantinya seluruh hasil produksi nasional dapat mandiri secara utuh. /Kementerian BUMN
Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan agar nantinya seluruh hasil produksi nasional dapat mandiri secara utuh. /Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan dinilai wajib merencanakan pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia, menjaga sumber-sumber ekonomi. 

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan pembelian alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) merupakan kewajiban pemerintah. Karena itu, dia menilai usulan anggaran Rp1.700 triliun seharusnya dilihat lebih teliti.

"Alpalhankam mana ada yang murah. Kita ini memang sering tidak konsisten. Ingin negara kuat, tapi begitu pemerintah menganggarkan pembelian alpalhankam kita protest. Ketika kapal selam tenggelam, kita bahkan ramai-ramai bantu bantu beli kapal selam baru, ternyata tidak mungkin dibeli dengan urunan," ujarnya, Selasa (15/6/2021).

Piter mengatakan usulan anggaran Rp1.700 seharusnya dilihat lebih teliti sebelum dikritisi. Pasalnya, usulan anggaran tersebut bukan untuk satu tahun. Namun, rencana anggaran untuk beberapa tahun ke depan bahkan hingga 2044.

Jika rencana dibuat untuk 20 tahun, lanjutnya, maka anggaran pembelian alutsista diprediksi hanya Rp80 triliun per tahun. Piter juga meminta rencana anggaran itu juga dilihat secara rasio, ketimbang total anggaran. Termasuk membandingkan dengan anggaran militer negara lain.

"Alpalhankam itu memang mahal. Yang penting bagaimana proses pembelian. Apakah sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan?" jelasnya.

Dia menilai selama ini pembelian alpalhankam Indonesia relatif tertutup. Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sulit masuk ke ranah tersebut.

Menurutnya, tugas pemerintah, khususnya TNI memang untuk menjaga kedaulatan negara. Namun, hal itu harus didukung dengan alat keamanan atau alutsista yang mumpuni.

"Menjaga kedaulatan itu termasuk kedaulatan ekonomi. Menjaga sumber-sumber ekonomi, infrastruktur ekonomi. Bukan hanya yang dibangun oleh Presiden Jokowi, tetapi milik seorang individu WNI juga harus dijaga," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan rencana anggaran untuk pengadaan alutsista sebesar Rp1.700 triliun masih dibahas bersama Bappenas, Kementerian Keuangan, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya.

Dalam rapat kerja bersama Komisi I, Prabowo mengatakan modernisasi alutsista sudah bersifat mendesak untuk dilakukan dalam strategi dan kebijakan umum pertahanan negara 2020-2024.

"Banyak alutsista kita sudah tua dan sudah saatnya memang mendesak harus diganti, kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting agar kita siap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat," jelasnya di Kompleks Parlemen, Rabu (2/6/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper